Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, salah satu investor tersukses di dunia, telah membangun kekayaannya melalui investasi strategis dan pemahaman yang mendalam tentang aliran pendapatan pasif.
Sebagai pimpinan Berkshire Hathaway, Buffett secara konsisten menunjukkan preferensi untuk menghasilkan pendapatan pasif dengan berinvestasi pada bisnis berkualitas tinggi yang menghasilkan arus kas yang konsisten.
Filosofi investasi dan portofolionya mengungkapkan metode utama yang ia gunakan untuk membangun kekayaan.
Mengutip New Trader U, berikut adalah lima aset arus kas pendapatan pasif teratas Buffett:
1. Saham Pembayar Dividen
Kecintaan Warren Buffett pada saham pembayar dividen merupakan landasan strategi pendapatan pasifnya. Ia secara konsisten menyukai perusahaan dengan merek yang kuat, kekuatan harga, dan profitabilitas yang konsisten, karena sifat-sifat ini mendukung pembayaran dividen yang berkelanjutan.
Contoh utama dari pendekatan ini adalah investasinya di Coca-Cola. Berkshire Hathaway mulai mengakuisisi saham Coca-Cola pada akhir tahun 1980-an dan telah menjadi salah satu pemegang saham terbesar.
Investasi ini telah menghasilkan dividen yang substansial, menunjukkan kekuatan saham pembayar dividen dalam menghasilkan pendapatan pasif.
Baca Juga: Kesalahan Warren Buffett: Pelajaran Berharga dalam Investasi
2. Peracikan Melalui Laba yang Diinvestasikan Kembali
Peracikan adalah konsep mendasar dalam filosofi investasi Warren Buffett, khususnya mengenai menginvestasikan kembali laba.
Dengan menginvestasikan kembali dividen dan laba ke dalam kepemilikannya, Buffett memperkuat pengembaliannya dari waktu ke waktu, menciptakan efek bola salju yang mengarah pada pertumbuhan eksponensial.
Strategi ini dicontohkan oleh kebijakan Berkshire Hathaway untuk tidak membayar dividen kepada pemegang saham; sebagai gantinya, perusahaan menginvestasikan kembali labanya ke peluang baru atau pembelian kembali saham.
Baca Juga: Warren Buffett Lebih Memilih Investasi Saham daripada Properti, Ini Alasannya
Investasi Buffett di Coca-Cola paling menggambarkan kekuatan peracikan. Awalnya berinvestasi pada akhir 1980-an, sahamnya telah tumbuh secara signifikan karena pertumbuhan harga saham.
Dia menggunakan dividen dari Coca-Cola dan investasi lainnya untuk mendanai akuisisi dan investasi bisnis lainnya melalui Berkshire Hathaway.
Pendekatan ini memungkinkan Buffett untuk membangun aliran pendapatan pasif tanpa mengelola investasi secara aktif, karena laba yang diinvestasikan kembali menghasilkan pengembalian dalam aset baru.