Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Dalam keuangan dan penciptaan kekayaan, sering kali terdapat kesenjangan yang signifikan antara aset orang kaya dengan aset yang dipahami oleh kebanyakan orang.
Mengutip New Trader U, artikel ini membahas lima aset yang sering kali diinvestasikan oleh orang kaya, yang sulit dipahami atau diakses oleh orang miskin:
1. Utang Swasta dan Pinjaman Langsung
Utang swasta dan pinjaman langsung merupakan cara yang kurang dikenal untuk penciptaan kekayaan. Tidak seperti pinjaman bank tradisional atau obligasi yang diperdagangkan secara publik, utang swasta melibatkan pinjaman langsung kepada perusahaan atau individu, sering kali melalui dana atau platform khusus.
Investor kaya berpartisipasi dalam pasar ini dengan menyediakan modal untuk bisnis dengan imbalan pembayaran bunga dan terkadang saham ekuitas.
Daya tarik utang swasta terletak pada potensinya untuk menghasilkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi pendapatan tetap tradisional.
Tonton: Dari Nol hingga Jadi Kaya Raya, Ini 6 Teknik yang Dilakukan Warren Buffett
Misalnya, orang kaya mungkin berinvestasi dalam dana utang swasta yang memberikan pinjaman kepada perusahaan menengah yang tidak dapat memperoleh pembiayaan bank. Pinjaman ini dapat menghasilkan 8-12% per tahun, jauh lebih baik daripada obligasi pemerintah atau rekening tabungan.
Namun, kelas aset ini masih belum jelas bagi sebagian besar orang karena kompleksitasnya dan tingginya investasi minimum yang diperlukan. Menilai kelayakan kredit, menyusun kesepakatan, dan mengelola risiko dalam pinjaman swasta menuntut pengetahuan dan sumber daya keuangan yang canggih yang biasanya berada di luar jangkauan investor rata-rata.
Baca Juga: 5 Penyebab Seseorang jadi Miskin Meski Memiliki Gaji di Atas Rata-Rata
2. Investasi Ekuitas Swasta
Investasi ekuitas swasta melibatkan pembelian saham di perusahaan swasta atau menjadikan perusahaan publik sebagai perusahaan swasta. Kelas aset ini sebagian besar tidak dapat diakses oleh masyarakat umum karena tingginya persyaratan investasi minimum dan pembatasan peraturan.
Orang kaya sering berpartisipasi dalam ekuitas swasta melalui dana yang mengumpulkan modal untuk memperoleh dan meningkatkan bisnis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan-perusahaan ini dari waktu ke waktu dan kemudian menjualnya untuk mendapatkan keuntungan atau menjadikannya perusahaan publik melalui IPO.
Tonton: 6 Cara Warren Buffett Membelanjakan Uangnya dengan Bijak, Bisa Anda Tiru Caranya
Potensi keuntungan yang tinggi, biasanya disertai dengan risiko dan likuiditas yang signifikan. Investasi biasanya terkunci selama bertahun-tahun, dan keberhasilan bergantung pada kemampuan manajer dana untuk mengidentifikasi, meningkatkan, dan keluar dari investasi dengan menguntungkan.
Profil jangka panjang, berisiko tinggi, dan berhadiah tinggi ini menjadikan ekuitas swasta sebagai kelas aset yang menantang bagi mereka yang tidak memiliki kekayaan substansial dan kecanggihan finansial.
Baca Juga: 10 Tanda Umum Seseorang Terjebak di Kelas Menengah dan Cara Mengubah Nasibnya
3. Kekayaan Intelektual
Kekayaan intelektual – termasuk paten, merek dagang, hak cipta, dan merek – merupakan kelas aset yang kuat yang dimanfaatkan banyak individu kaya untuk keuntungan finansial.
Tidak seperti aset fisik, kekayaan intelektual dapat menghasilkan pendapatan melalui lisensi atau royalti dengan biaya pemeliharaan yang relatif rendah.
Berinvestasi atau menciptakan kekayaan intelektual yang berharga dapat menjadi hal yang menakutkan bagi kebanyakan orang.
Melindungi dan memonetisasi aset tak berwujud ini tidak hanya membutuhkan kreativitas atau inovasi, tetapi juga kecerdasan hukum dan bisnis. Selain itu, menilai kekayaan intelektual dapat menjadi hal yang rumit, sehingga sulit bagi banyak orang untuk memahami nilai atau potensi sebenarnya.