kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   -6.000   -0,34%
  • USD/IDR 16.600   -40,00   -0,24%
  • IDX 6.236   74,40   1,21%
  • KOMPAS100 884   15,16   1,75%
  • LQ45 697   15,99   2,35%
  • ISSI 196   0,74   0,38%
  • IDX30 366   8,49   2,37%
  • IDXHIDIV20 443   9,73   2,24%
  • IDX80 100   1,98   2,01%
  • IDXV30 106   1,12   1,07%
  • IDXQ30 121   2,95   2,50%

5 Aturan Keuangan yang Mengubah Hidup Warren Buffett Sebelum Jadi Kaya Raya


Jumat, 21 Maret 2025 / 02:00 WIB
5 Aturan Keuangan yang Mengubah Hidup Warren Buffett Sebelum Jadi Kaya Raya
ILUSTRASI. Warren Buffett, yang sering disebut sebagai "Oracle of Omaha," telah mengumpulkan kekayaan senilai lebih dari US$ 161 miliar. REUTERS/Rick Wilking


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, yang sering disebut sebagai "Oracle of Omaha," telah mengumpulkan kekayaan senilai lebih dari US$ 161 miliar. Kondisi ini menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. 

Namun, jauh sebelum namanya terkenal, Buffett telah mempraktikkan prinsip-prinsip keuangan mendasar yang pada akhirnya akan menjadi landasan kekayaannya yang luar biasa.

Yang paling luar biasa tentang prinsip-prinsip ini adalah kesederhanaan dan aksesibilitasnya. Prinsip-prinsip ini bukanlah strategi investasi rumit yang diperuntukkan bagi para elit keuangan, tetapi aturan langsung yang dapat diikuti siapa saja.

Mengutip New Trader U, berikut adalah lima aturan keuangan yang mengubah hidup yang diikuti Warren Buffett sebelum ia menjadi kaya:

1. Mulai Berinvestasi Sejak Dini

"Saya melakukan investasi pertama saya pada usia sebelas tahun. Saya menyia-nyiakan hidup saya sampai saat itu," kata Buffett seraya bercanda, saat mengungkapkan pemahaman mendalam tentang pentingnya memulai investasi sejak dini.

Pada musim semi tahun 1942, di usia sebelas tahun, Warren Buffett membeli saham pertamanya. Yakni tiga lembar saham preferen Cities Service seharga US$ 38,25 per lembar untuk dirinya sendiri dan tiga lembar untuk saudara perempuannya. 

Baca Juga: Mulai Koleksi Saham, Warren Buffett Gelontorkan Rp 42,3 Triliun pada 6 Perusahaan Ini

Langkah awal dalam berinvestasi ini termasuk pelajaran berharga tentang volatilitas dan kesabaran. Saham tersebut turun menjadi US$ 27 per lembar, yang menyebabkan kecemasan, terutama karena saudara perempuannya mengingatkannya tentang hal ini setiap hari. 

Ketika harga kembali naik menjadi US$ 40, Buffett menjualnya, menghasilkan sedikit keuntungan. Namun, ia kemudian melihat saham tersebut naik melewati US$ 200 selama beberapa bulan berikutnya. 

Pengalaman ini, meskipun penuh tantangan, memicu hasrat seumur hidup untuk berinvestasi yang akan membentuk karier Buffett yang luar biasa.

Pelajarannya jelas: Waktu adalah sekutu terbesar investor. Bahkan dengan jumlah yang sederhana, memulai lebih awal memberi investasi Anda peluang maksimal untuk berkembang. Awal yang baik dalam hal keuangan yang diberikan Buffett pada dirinya sendiri di masa kecil membentuk fondasi yang akan membangun miliaran dolar di masa depannya.

2. Hiduplah Sesuai Kemampuan

“Jangan simpan apa yang tersisa setelah belanja; belanjakan apa yang tersisa setelah menabung,” saran Buffett, yang membalikkan pendekatan umum terhadap keuangan pribadi. 

Meskipun kekayaannya sangat besar, prinsip hidup sesuai kemampuan secara sengaja ini telah menjadi ciri khas kehidupan pribadi Buffett sejak awal.

Barangkali tidak ada yang menggambarkan komitmen ini lebih baik daripada rumahnya. Pada tahun 1958, Buffett membeli rumahnya di Omaha, Nebraska, seharga US$ 31.500 (sekitar US$ 300.000 dalam dolar saat ini). Dan hebatnya, rumah itu tetap menjadi tempat tinggal utamanya. 

Ketika ditanya mengapa ia belum pindah ke perumahan yang lebih mewah, Buffett menjawab bahwa rumah itu memenuhi kebutuhannya dengan sempurna.

Baca Juga: 5 Barang yang Kudu Dibeli Agar Lebih Bahagia Menurut Warren Buffett

Pilihan transportasinya mengikuti pola yang sama, yakni kepraktisan yang sederhana. Tidak seperti banyak miliarder dengan koleksi kendaraan eksotis, Buffett secara historis lebih menyukai mobil Amerika kelas menengah. 

Ia pernah mengendarai Cadillac DTS 2006 selama bertahun-tahun sebelum pindah ke Cadillac lain.

Ini bukan sekadar berhemat demi dirinya sendiri, tetapi strategi keuangan yang disengaja. Dengan menjaga biaya tetap rendah dan mempertahankan kesenjangan yang signifikan antara pendapatan dan pengeluaran, Buffett selalu memastikan bahwa ia memiliki modal yang tersedia saat peluang investasi muncul. 

Pendekatan ini menciptakan siklus yang baik: lebih banyak modal yang tersedia menghasilkan lebih banyak investasi, menghasilkan lebih banyak pendapatan, dan menyediakan lebih banyak modal investasi.

Penerapan praktis bagi kebanyakan orang adalah utamakan menabung daripada konsumsi langsung. Dengan membalik urutan operasi yang umum—menabung terlebih dahulu, lalu membelanjakan sisanya—Anda membangun keamanan finansial dan kapasitas investasi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×