Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Hindari Utang Kartu Kredit
“Saya telah melihat lebih banyak orang gagal karena minuman keras dan leverage — leverage adalah uang pinjaman.” – Warren Buffett.
“Hal terpenting yang harus dilakukan jika Anda terlilit masalah adalah berhenti menggali masalah,” Buffett pernah menyatakan hal ini saat membahas utang.
Keengganannya terhadap utang konsumen berbunga tinggi, khususnya utang kartu kredit, telah konsisten sepanjang kariernya.
Pada pertemuan pemegang saham Berkshire Hathaway Buffett telah berulang kali memperingatkan tentang kehancuran finansial yang dapat disebabkan oleh kartu kredit. Dengan suku bunga yang sering kali melebihi 20% per tahun, utang kartu kredit menciptakan hambatan yang kuat terhadap akumulasi kekayaan.
Dari perspektif matematika, mendapatkan pengembalian investasi yang cukup tinggi untuk mengimbangi biaya tersebut secara konsisten hampir mustahil.
Pendekatan Buffett terhadap utang tidak selalu negatif—ia membedakan antara utang produktif (seperti hipotek rumah yang nilainya naik atau pinjaman untuk memperluas bisnis) dan utang konsumtif (seperti pembelian kartu kredit untuk barang-barang yang nilainya turun).
Baca Juga: 5 Barang yang Harus Setop Dibeli oleh Kelas Menengah Menurut Warren Buffett
Yang pertama dapat membangun kekayaan; yang kedua hampir selalu menghancurkannya.
Buffett telah menerapkan prinsip ini sepanjang kariernya, sering kali menggunakan leverage secara strategis dalam akuisisi bisnis tetapi menghindari utang yang tidak perlu.
Bagi kebanyakan orang, pelajarannya jelas: hilangkan utang berbunga tinggi secepat mungkin dan alihkan dana tersebut ke tabungan dan investasi setelah terbebas dari bebannya.
4. Investasikan pada Diri Anda Sendiri
“Kemampuan apa pun yang Anda miliki tidak dapat diambil dari Anda. Kemampuan tersebut tidak dapat benar-benar dilebih-lebihkan dari Anda. Investasi terbaik sejauh ini adalah apa pun yang mengembangkan diri Anda, dan sama sekali tidak dikenakan pajak.” – Warren Buffett.
“Investasi terbaik yang dapat Anda lakukan adalah pada kemampuan Anda. Apa pun yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan kemampuan atau bisnis Anda kemungkinan besar akan lebih produktif,” tambah Buffett.
Buffett telah mempraktikkan apa yang ia sarankan. Setelah belajar di Wharton School of Business dan University of Nebraska, ia mendaftar ke Columbia Business School untuk belajar dari Benjamin Graham, bapak investasi nilai.
Di luar pendidikan formal, Buffett menginvestasikan US$ 100 dalam kursus berbicara di depan umum Dale Carnegie, yang kemudian ia klaim sebagai investasi paling berharga yang pernah ia lakukan.
Kebiasaan membaca legendarisnya—yang kabarnya 500 halaman setiap hari—semakin menunjukkan komitmennya untuk terus meningkatkan kemampuan diri. Buffett memandang pengetahuan sebagai sesuatu yang kumulatif, dengan setiap buku atau artikel menambah perangkat intelektualnya.
“Bacalah 500 halaman setiap hari. Begitulah cara kerja pengetahuan. Pengetahuan bertambah seperti bunga majemuk.” – Warren Buffett
Baca Juga: Kabar Baik Bagi Kelas Menengah, Ini Cara Naik Kelas ala Warren Buffett
Bagi kebanyakan orang, berinvestasi pada diri sendiri berarti mengalokasikan waktu dan sumber daya uang untuk pendidikan, pengembangan keterampilan, dan pertumbuhan pribadi.
Ini mungkin melibatkan gelar formal, sertifikasi, kursus online, buku, atau bimbingan. Jalur spesifik kurang penting daripada komitmen konsisten untuk mengembangkan kemampuan Anda.
Hasil finansial dari investasi diri sering kali jauh melebihi investasi tradisional. Keterampilan baru dapat menghasilkan promosi, perubahan karier, atau peluang wirausaha yang secara dramatis meningkatkan pendapatan. Tidak seperti investasi pasar, hasil ini biasanya tetap bersama Anda seumur hidup.