kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   -27.000   -1,39%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

Salah Kaprah, Kelas Menengah Kerap Anggap 6 Hal Ini sebagai Aset


Jumat, 11 April 2025 / 03:35 WIB
Salah Kaprah, Kelas Menengah Kerap Anggap 6 Hal Ini sebagai Aset
ILUSTRASI. Beberapa barang yang dibeli sehari-hari sering kali menyamar sebagai asset, padahal bukan. Alhasil, hal tersebut bisa mengurangi kekayaan bersih yang dimiliki.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

5. Pakaian dan Perhiasan Desainer

Barang mode kelas atas jarang mempertahankan nilainya, sebagian besar kehilangan nilai yang signifikan dengan segera setelah pembelian. 

Tidak seperti investasi real estat atau ekuitas, pakaian tidak menghasilkan pendapatan dan terus-menerus terdepresiasi.

Ada beberapa pengecualian, seperti tas desainer vintage tertentu, jam tangan edisi terbatas, dan perhiasan langka terkadang mengalami kenaikan harga. Namun, barang-barang ini hanya sebagian kecil dari pembelian barang mewah dan memerlukan pengetahuan khusus.

Pendekatan yang lebih baik secara finansial melibatkan investasi pada barang-barang kelas menengah berkualitas dengan desain abadi yang memaksimalkan rasio biaya per pemakaian. Strategi ini memberikan fungsionalitas serupa dan tampilan profesional tanpa kurva depresiasi yang ekstrem.

Tonton: Waspada Kelas Menengah, 5 Hal Ini Bisa Bikin Miskin dalam 5 Tahun ke Depan

6. Barang Elektronik Kelas Atas

Barang elektronik premium – mulai dari telepon pintar mahal hingga komputer dan sistem hiburan kelas atas – kehilangan nilainya dengan cepat karena kemajuan teknologi yang pesat. 

Sebagian besar mengalami depresiasi yang signifikan dalam tahun pertama dan menjadi jauh lebih rendah nilainya dalam waktu 3-5 tahun.

Yang memperburuk masalah ini, produsen merancang produk dengan masa pakai dan kemampuan perbaikan yang terbatas. Pembaruan perangkat lunak akhirnya berhenti, membuat perangkat keras yang berfungsi sempurna menjadi usang.



TERBARU

[X]
×