kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

6 Negara Eropa berkongsi bangun rudal pencegat hipersonik, hadapi Rusia?


Selasa, 01 Desember 2020 / 23:50 WIB
6 Negara Eropa berkongsi bangun rudal pencegat hipersonik, hadapi Rusia?


Sumber: Defense News | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - COLOGNE. Jerman bergabung dengan proyek sistem pertahanan udara yang mendapat dukungan Uni Eropa, yang bertujuan untuk mencegat rudal hipersonik generasi baru.

Dengan dorongan Prancis, Jerman mengubah statusnya dari negara pengamat menjadi negara peserta dalam proyek bertajuk TWISTER, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan kepada Defense News, Senin (30/11).

TWISTER singkatan dari Timely Warning and Interception with Space-Based Theater Surveillance, Peringatan dan Intersepsi Tepat Waktu dengan Pengawasan Teater Berbasis Ruang. 

Uni Eropa memasukkan TWISTER dalam daftar proyek November 2019 di bawah skema Kerjasama Struktur Permanen atau Pesco.

Baca Juga: Kekuatan militernya meningkat, NATO: China bukan lagi mitra dagang yang ramah

Rudal pencegat berkecepatan lebih dari Mach 5

Proyek ini bertujuan untuk membangun jaringan sensor peringatan dini berbasis ruang angkasa dan sebuah pencegat yang bergerak dengan kecepatan lebih dari Mach 5 pada ketinggian hingga 100 kilometer pada 2030. 

Pembuat rudal MBDA Deutschland, yang mengklaim bagian interseptor dari rencana tersebut, mengungkapkan rencana Proyek TWISTER.

"Tujuan TWISTER selaras dengan kepentingan Jerman," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman yang menambahkan, upaya penelitian pelengkap di bawah naungan Program Pengembangan Industri Pertahanan Eropa bisa membantu meningkatkan proyek tersebut.

Jerman awalnya absen dari proyek di bawah pimpinan Prancis itu, yang melibatkan Finlandia, Belanda, Italia, dan Spanyol. Hanya dalam beberapa minggu terakhir, bendera Jerman muncul berdampingan dengan negara lain di Pesco.

Baca Juga: Kapal selam nuklir Rusia luncurkan rudal jelajah dalam uji coba terbaru



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×