kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

66 orang Tewas di Rafah dan Ratusan Lainnya Terluka, Termasuk Anak-Anak


Senin, 03 Juni 2024 / 09:23 WIB
66 orang Tewas di Rafah dan Ratusan Lainnya Terluka, Termasuk Anak-Anak
ILUSTRASI. Sebuah tank bermanuver di dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Israel, 27 Mei 2024. REUTERS/Amir Cohen


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paska empat hari yang mematikan di mana puluhan orang yang mencari perlindungan di Rafah bagian Selatan Gaza tewas dan ratusan orang terluka, Save the Children di seluruh negara menyerukan tindakan mendesak untuk melindungi warga sipil di Rafah dan di seluruh jalur Gaza – Palestina.

Serangan-serangan tersebut terjadi kurang dari seminggu setelah International Courte of Justice (ICJ) atau Pengadilan Internasional  memerintahkan Israel untuk “segera” menghentikan serangan militer di Rafah, untuk melindungi nyawa, dan memperbolehkan pasokan bantuan kemanusiaan esensial masuk.

Sebaliknya, kekerasan brutal di Rafah juga meningkat. Setidaknya 66 orang tewas dan ratusan lainnya terluka, termasuk anak-anak. Rafah dibombardir terus-menerus sejak putusan ICJ pada hari Jumat lalu (24/05), Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza dan PBB, setidaknya 21 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, dalam serangan besar pada hari Selasa yang menghantam kamp pengungis di Rafah .

Baca Juga: Dokumen Persyaratan Daftar KIP Kuliah 2024 Jalur Mandiri Kampus Negeri dan Swasta

Kementerian juga mengatakan 64 orang terluka, dengan 10 dalam kondisi kritis. Pada hari Minggu, setidaknya 45 orang tewas dan 250 terluka, sebagaian besar wanita dan anak-anak, dalam serangan Israel terhadap kamp bagi mereka yang terdislokasi dari kota selatan Rafah .

Dalam siaran pers Save the Children Internasional pada 29 Mei lalu, Country Director Save the Children di Occupied Palestinian Territory atau di Wilayah Pendudukan Palestina, Xavier Joubert menegaskan, bukti apa lagi yang pemimpin butuhkan untuk menunjukan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman bagi anak-anak dan keluarga di Gaza.

Anak-anak dan keluarga  hidup menderita secara perlahan seperti kelaparan, gangguan pada kesehatan mental dan fisik, cedera fisik serius termasuk kehilangan bagian tubuh dan kehilangan keluarga, rumah serta sekolah mereka.

Baca Juga: Lesu, Rupiah Spot Dibuka Melemah Tipis ke Rp 16.255 Per Dolar AS Pada Hari Ini (3/6)

Save the Children di seluruh negara termasuk di Indonesia menyerukan tindakan mendesak dan segera untuk melindungi warga sipil di Rafah dan di seluruh jalur Gaza. Save the Children Indonesia juga mengapresiasi langkah cepat dan strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

“Save the Children Indonesia menyerukan gencatan senjata segera dan secara permanen agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi korban dari kejadian ini. Kami sangat menghargai langkah cepat yang dilakukan oleh Ibu Retno selaku Menteri Luar Negeri RI, dimana beliau  mendesak negara-negara Eropa untuk mendorong implementasi Two State Solution, dimana salah satunya adalah gencatan senjata segera dan permanen,” kata Tata Sudrajat / Chief (Interim) Advocacy, Campaign, Communication and Media.




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×