kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Abaikan ancaman Trump, Militer Turki: Kami menyerang perbatasan Suriah-Irak


Rabu, 09 Oktober 2019 / 08:24 WIB
Abaikan ancaman Trump, Militer Turki: Kami menyerang perbatasan Suriah-Irak
ILUSTRASI. Ilustrasi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL/ANKARA. Militer Turki menyerang perbatasan Suriah-Irak untuk mencegah pasukan Kurdi menggunakan rute tersebut untuk memperkuat kekuasaannya di timur laut Suriah. Sebelumnya diberitakan Reuters, AS menarik mundur pasukannya dari perbatasan Turki-Suriah secara mengejutkan.

Turki mengatakan, pihaknya siap untuk maju ke wilayah timur laut Suriah sekarang setelah AS mulai menarik pasukan dari perbatasan Turki-Suriah dalam perubahan kebijakan mendadak oleh Presiden AS Donald Trump yang secara luas dikritik di Washington sebagai pengkhianatan terhadap sekutu Amerika, Kurdi.

Ketika pasukan Turki mematangkan rencana, skema pemerintah untuk memindahkan jutaan pengungsi ke wilayah taklukan di timur laut Suriah mengkhawatirkan beberapa sekutu Barat dengan tingkat kecemasan yang sama dengan dilakukannya operasi militer itu sendiri.

Baca Juga: Terkait Suriah, Trump ancam akan menghancurleburkan ekonomi Turki

Bagi Turki, yang memandang para pejuang YPG Kurdi di timur laut Suriah sebagai teroris karena hubungan mereka dengan para militan mengobarkan pemberontakan di Turki, gelombang masuk warga Suriah non-Kurdi akan membantu mereka mengamankan penyangga terhadap ancaman keamanan utamanya.

Hengkangnya militer AS akan membuat posisi Kurdi sangat rentan terhadap serangan Pasukan Bersenjata Turki.

Menurut Juru Bicara Gedung Putih, Presiden Turki Tayyip Erdogan akan mengunjungi Amerika Serikat pada 13 November atas undangan Trump. Pada hari Senin (7/10) lalu, Erdogan mengatakan pasukan AS mulai menarik diri setelah panggilan telepon dengan Trump. Dia juga menambahkan bahwa pembicaraan antara pejabat Turki dan AS mengenai masalah itu akan berlanjut.

Seorang pejabat keamanan Turki mengatakan salah satu tujuan utama penyerangan semalam adalah untuk memutus rute transit antara Irak dan Suriah yang sering digunakan oleh kelompok-kelompok bersenjata Kurdi “sebelum operasi di Suriah”.

Baca Juga: Bursa Asia beringsut diselimuti suasana was-was jelang pertemuan AS-China

Tidak jelas bagaimana dampak serangan tersebut atau apakah ada korban. Rincian terhadap serangan yang merupakan operasi gabungan oleh dinas intelijen dan militer Turki, tidak jelas. Seorang pejabat menggambarkan serangan itu sebagai serangan udara, sementara yang lain mengatakan serangan itu membuat wilayah tersebut tidak dapat digunakan melalui berbagai cara.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×