kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Ada Kesepakatan dengan Amazon, Australia akan Pindahkan Data Intilijen ke Cloud


Kamis, 04 Juli 2024 / 09:48 WIB
Ada Kesepakatan dengan Amazon, Australia akan Pindahkan Data Intilijen ke Cloud
ILUSTRASI. Australia akan memindahkan data intilijen rahasianya ke cloud berdasarkan kesepakatan dengan Amazon Web Service.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Australia akan memindahkan data intilijen rahasianya ke cloud berdasarkan kesepakatan senilai A$ 2 miliar dengan Amazon Web Services. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan, pemindahan data intelijen rahasia ini akan meningkatkan interoperabilitas kekuatan pertahanan dengan Amerika Serikat.

Mengutip Reuters, Kamis (4/7), Direktur Jenderal Direktorat Sinyal Australia Rachel Noble mengatakan badan keamanan nasional juga akan meningkatkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis data dalam peralihan ini, yang akan membangun pusat data rahasia di Australia.

“Kecerdasan buatan adalah pengubah permainan yang penting bagi kita semua di komunitas intelijen, dan kami berupaya untuk memanfaatkannya dengan cara yang etis, diatur dengan baik, dan dipahami dengan baik, di mana kami memahami dengan sangat hati-hati saat kami menghadirkan alat AI ke dalam sistem kami. lingkungan hidup, bagaimana data tersebut digunakan, apa yang dilakukan data tersebut, dan apakah kita memahami betapa hati-hatinya data tersebut perlu dikelola?" kata Noble di Canberra, Kamis.

Baca Juga: Saham Tesla dan Megacap Mengangkat S&P 500 & Nasdaq, Powell Jadi Sorotan

Dalam konferensi pers, Marles mengatakan, peralihan ke layanan cloud yang dijalankan oleh Amazon Web Services, menggunakan fasilitas terdistribusi yang dibangun khusus, akan memberikan ketahanan yang lebih besar terhadap data yang digunakan untuk mendukung kekuatan pertahanan.

“Kalau satu server down masih bisa beroperasi,” ujarnya. 

“Inilah yang akan memastikan kita memiliki lingkungan operasi komputasi yang sama dengan pasukan pertahanan Amerika Serikat di masa depan.”

Direktur Jenderal Intelijen Nasional, Andrew Shearer, mengatakan kepada wartawan bahwa interoperabilitas dengan mitra keamanan seperti Amerika Serikat adalah prioritas.

Selanjutnya: Ramai Transaksi Afiliasi, Simak Rekomendasi Saham Ini, Ada Grup Astra hingga Barito

Menarik Dibaca: IHSG Melanjutkan Penguatan pada Kamis Pagi (4/7), Dibayangi Koreksi Wajar




TERBARU

[X]
×