CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Ada Konstruksi di Fasilitas yang Sudah Ditutup, Korea Utara Siap Uji Coba Nuklir?


Selasa, 08 Maret 2022 / 19:00 WIB
Ada Konstruksi di Fasilitas yang Sudah Ditutup, Korea Utara Siap Uji Coba Nuklir?
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan panduan tentang program senjata nuklir dalam foto tak bertanggal ini yang dirilis KCNA di Pyongyang, 3 September 2017. KCNA via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Citra satelit komersial menunjukkan konstruksi di fasilitas uji coba nuklir Korea Utara untuk pertama kalinya sejak ditutup pada 2018, menurut analis yang berbasis di AS pada Selasa (8/3).

Gambar yang diambil oleh satelit pada Jumat (4/4) pekan lalu memperlihatkan tanda-tanda awal aktivitas di situs baru, termasuk pembangunan gedung dan perbaikan gedung lain, Pusat Studi Nonproliferasi James Martin (CNS) mengatakan.

"Pekerjaan konstruksi dan perbaikan menunjukkan, Korea Utara telah membuat beberapa keputusan tentang status lokasi uji coba," kata CNS dalam sebuah laporan, seperti dilansir Reuters.

Punggye-ri telah ditutup sejak Korea Utara mendeklarasikan moratorium uji coba senjata nuklir pada 2018. Hanya, Pemimpin Kim Jong Un, bagaimanapun, mengatakan, dia tidak lagi merasa terikat oleh moratorium itu karena pembicaraan denuklirisasi terhenti.

Baca Juga: Di Tengah Invasi Rusia ke Ukraina, Korea Utara Tembak Rudal Balistik

Pada saat itu, Korea Utara menyatakan, akan menutup terowongan dengan ledakan, memblokir pintu masuknya, dan menghapus semua fasilitas pengamatan, gedung penelitian, dan pos keamanan. 

Mereka mengundang beberapa media asing untuk mengamati pembongkaran, tetapi menolak untuk mengizinkan inspektur internasional.

Setelah peluncuran rudal kesembilan Korea Utara tahun ini pada Minggu (6/3), Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengatakan, mereka bahkan lebih dekat memantau fasilitas nuklir dan rudal Korea Utara.

Pemantauan itu termasuk fasilitas reaktor nuklir utamanya di Yongbyon dan lokasi uji coba senjata nuklir Punggye-ri.

Uji coba nuklir Korea Utara sebabkan gempa

Hanya, CNS mengatakan, perubahan di Punggye-ri hanya terjadi dalam beberapa hari terakhir, dan masih sulit untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya sedang Korea Utara bangun atau mengapa.

Baca Juga: Korea Utara Banggakan Pengujian Rudal yang Dapat Menyerang AS

"Satu kemungkinan adalah Korea Utara berencana untuk mengembalikan lokasi uji coba ke keadaan siap untuk melanjutkan uji coba bahan peledak nuklir," sebut CNS

Punggye-ri adalah satu-satunya situs uji coba nuklir Korea Utara yang diketahui. Pyongyang melakukan enam uji coba senjata nuklir di terowongan di lokasi tersebut dari 2006 hingga 2017.

Uji coba nuklir terakhir dan terbesar Korea Utara tampaknya memicu ketidakstabilan geologis yang menyebabkan beberapa gempa kecil. Tetapi, analis dan pejabat intelijen AS mengatakan, situs itu kemungkinan bisa digunakan lagi.

Juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Marty Meiners menolak mengomentari masalah intelijen atau analisis citra komersial tersebut.

"Namun, kami telah sangat jelas tentang ancaman yang ditimbulkan oleh program rudal Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara), dan komitmen kami untuk membela ROK (Korea Selatan), Jepang, dan AS, dan komitmen kami untuk menegakkan perdamaian dan stabilitas keamanan regional," katanya kepada Reuters.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×