kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Potensi The Fed Kerek Suku Bunga, Harga Bitcoin Anteng di Posisi Ini


Jumat, 15 Juli 2022 / 14:06 WIB
Ada Potensi The Fed Kerek Suku Bunga, Harga Bitcoin Anteng di Posisi Ini
ILUSTRASI. Harga Bitcoin pada Jumat (15/7/2022) kembali nangkring di kisaran US$ 20.000. REUTERS/Edgar Su/Illustration.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Sempat jatuh ke level US$ 19.000, harga Bitcoin pada Jumat (15/7) kembali nangkring di kisaran US$ 20.000.

Mengacu data CoinMarketCap pada Jumat (15/7) pukul 13.35 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 20.646,10 atau naik 0,55% dalam 24 jam terakhir.

Harga Bitcoin naik karena para trader bertaruh bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga dengan poin persentase penuh pada pertemuan akhir bulan ini. 

Suku bunga yang lebih tinggi secara teoritis membuat aset berisiko tinggi seperti mata uang kripto kurang menarik sebagai investasi, sehingga trader mengikuti data ekonomi dengan cermat.

"Kami masih konstruktif dengan harga kripto di semester kedua, tetapi kemungkinan memiliki beberapa kesuraman makroekonomi dalam waktu dekat," kata Sean Farrell, Vice President for Digital-Asset Strategy Fundstrat, kepada CoinDesk.

Baca Juga: Inflasi AS Meledak, Harga Bitcoin Justru Mendaki

Dampaknya, kemerosotan pada paruh pertama tahun ini berlanjut, dengan Bitcoin masih diperdagangkan kurang dari sepertiga dari harga tertinggi sepanjang masa sekitar US$ 69.000 yang dicapai tahun lalu.

Industri kripto juga masih suram. Sehari setelah pemberi pinjaman kripto, Celsius, mengajukan perlindungan kebangkrutan di AS, mereka mengajukan dokumen pengadilan yang mengakui aksi hold US$ 1,2 miliar di neracanya.

Unit penambangan Celsius bulan lalu juga melelang ribuan komputer penambangan yang baru mereka beli, dan harga untuk "rig" telah merosot mendekati posisi terendah dalam dua tahun terakhir.

Sedang platform perdagangan NFT, OpenSea memangkas 20% karyawan. CEO OpenSea Devin Finzer mengatakan, keputusan ini sebagai efek "kombinasi musim dingin kripto yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ketidakstabilan makroekonomi yang luas".




TERBARU

[X]
×