kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada upaya kudeta militer, Turki mencekam!


Sabtu, 16 Juli 2016 / 05:12 WIB
Ada upaya kudeta militer, Turki mencekam!


Sumber: CNBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ANKARA. Situasi keamanan di Turki mencekam. Terdengar suara letusan senjata, pasukan militer menyerbu masuk gedung pemerintahan, dan suara jet terdengar terbang di langit ibukota Ankara pada Jumat (15/7).

Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan sebuah grup pada kelompok militer Turki berupaya untuk menggulingkan pemerintahan.

Pemberlakuan jam malam nasional pun diumumkan. Selain itu, tambah Yildirim, pasukan keamanan lainnya telah dipanggil untuk "melakukan apa yang diperlukan."

"Sejumlah orang secara ilegal mengambil aksi ilegal di luar rantai komando," demikian pernyataan Yildirim pada siaran NTV seperti yang dilaporkan Reuters.

Dia menambahkan, pemerintah hasil pemilihan umum masih tetap berkuasa. "Pemerintah ini hanya akan angkat kaki jika rakyat memang menghendakinya," tegasnya.

Secara terpisah, dua jembatan di Istanbul yakni Bosphorus Bridge dan Fatih Sultan Mahmet Bridge ditutup oleh pasukan militer pada Jumat kemarin tanpa ada alasan yang jelas. Istanbul berjarak 320 mil dari Ankara.

Seorang koresponden untuk televisi TRT mengatakan kepada Reuters bahwa sekelompok tentara sudah memasuki gedung TRT di Ankara. Penyiar berita di TRT dipaksa membacakan informasi atas perintah militer, yang menyatakan bahwa pelaksanaan hukum yang demokratis dan sekuler sudah terkikis oleh pemerintah saat ini. Selain itu, sebuah konstitusi baru akan segera disusun secepat mungkin. Tapi untuk saat ini, diberlakukan darurat militer di Turki.

Pernyataan terpisah yang dikeluarkan oleh pihak militer menyatakan bahwa seluruh hubungan dengan pihak asing yang sudah terjalin akan tetap berjalan dan penegakan hukum akan menjadi prioritas. Menurut sumber presidensial, pernyataan tersebut tidak dikeluarkan oleh komando militer.

Militer Turki, yang merupakan salah satu militer terbesar di NATO, secara tradisional melayani pihak sekuler dan pro demokrasi di dunia perpolitikan Turki sejak masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk. Dia merupakan pimpinan yang menetapkan jalur sekuler pada periode tersebut menyusul Perang Dunia I.

Erdogan memiliki hubungan yang tegang dengan Presiden AS Barack Obama dan pimpinan Barat lainnya. Namun, pihak militer AS dan Turki memiliki hubungan yang dekat dan berlangsung cukup lama.

Pasukan militer Turki sudah terlibat dengan pertikaian yang simultan melawan militan ISIS baik di perbatasan Suriah dan dengan elemen Kurdi di Turki dan Suriah.

Sejumlah ilustrasi dari NTV menunjukkan tank-tank militer memasuki Bandara Ataturk Turki dan seluruh penerbangan dari bandara dilaporkan dibatalkan.

Selain itu, berdasarkan kelompok pengawasan internet, banyak platform media sosial diblokir di Turki saat kejadian Jumat.

Erdogan aman

Pimpinan Turki saat ini, Presiden Recep Tayyip Erdogan, pada awalnya memegang tampuk kekuasaan sebagai Perdana Menteri di 2002 dan menjadi presiden pertama yang terpilih secara langsung pada 2014. Sejak saat itu, dia menjalankan pemerintahan dengan kekuasaan sentralistik.

Erdogan membatasi kebebasan mengeluarkan pendapat dan ekspresi, serta meningkatkan peran agama pada pemerintahan Turki. Mayoritas dukungan politiknya terkonsentrasi di daerah pedesaan, konservatif, dan daerah Muslim.

Meski Erdogan tidak langsung mengeluarkan pernyataan publik, namun CNN Turki melaporkan bahwa dia berada dalam kondisi aman.

CNN Turk juga melaporkan sejumlah sandera sudah dibawa ke pusat kemiliteran Turki ke Ankara.




TERBARU

[X]
×