Reporter: Cipta Wahyana | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Pejabat pemerintahan di negara-negara Asia tenggara atau ASEAN menghadapi tantangan berat tahun ini. Dalam laporan Asian Development Outlook terbarunya yang terbit Jumat (18/7), Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memangkas prediksi (outlook) pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN tahun 2014 dari 5% menjadi 4,7%.
ADB menyoroti beberapa peristiwa yang telah mengganggu laju pertumbuhan ekonomi di lima negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN (Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam). Di Indonesia, misalnya, ekonomi hanya tumbuh 5,2% hingga akhir kuartal I lalu. Pelemahan permintaan ekspor, kejatuhan harga komoditas, dan larangan ekspor produk tambang menjadi pemicu utamanya. Kabar baiknya, tingkat permintaan individu masih stabil karena ditopang faktor belanja pemilu.
Pada periode yang sama, Ekonomi Thailand malah terkontraksi 0,6%. Tampaknya, deadlock politik di Negeri Gajah Putih itu telah mengganggu tingkat permintaan masyarakat dan juga kunjungan turis. Sementara ekonomi Vietnam juga terganggu oleh kerusuhan anti-China yang sempat merebak.
Meskipun demikian, ADB meyakini dampak peristiwa-peristiwa tersebut hanya sementara. Karena itu, bank yang berbasis di Filipina itu tetap mempertahakan ramalan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN tahun 2015 di angka 5,4%.