kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adik Kim Jong Un ancam batalkan perjanjian militer dengan Korsel gara-gara hal ini!


Kamis, 04 Juni 2020 / 08:01 WIB
Adik Kim Jong Un ancam batalkan perjanjian militer dengan Korsel gara-gara hal ini!
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, adik perempuan dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo Jong, memperingatkan Korea Selatan untuk menghentikan pembelot dari aksinya untuk mengirimkan selebaran ke zona demiliterisasi yang memisahkan kedua negara. Dia bahkan mengancam akan membatalkan perjanjian militer bilateral baru-baru ini jika kegiatan itu berlanjut.

Kim Yo Jong, yang melayani secara tidak resmi sebagai kepala staf Kim Jong Un, mengeluarkan peringatan itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantor berita negara KCNA pada hari Kamis (4/6/2020).

Melansir Reuters, Dia merujuk pada ribuan "selebaran anti-DPRK" baru-baru ini yang dibuang di sepanjang sisi Utara zona demiliterisasi yang dibentengi dengan judul "Defectors from the North".

Baca Juga: Korea Utara: Amerika menciptakan cara untuk mengguncang kami

DPRK, atau Republik Rakyat Demokratik Korea, adalah nama resmi Korut.

"Jika tindakan dengan niat jahat seperti itu dilakukan di depan mata kita dibiarkan untuk mengambil jalannya sendiri dengan dalih 'kebebasan individu' dan 'kebebasan berekspresi', pemerintah Korea Selatan akan menghadapi fase terburuk segera," demikian pernyataan KCNA seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Kim Jong Un muncul, pasukan bersenjata strategis Korea Utara siaga tinggi

Kim Yo Jong memperingatkan tentang kemungkinan pembatalan perjanjian militer antar-Korea yang berjanji untuk menghilangkan ancaman praktis perang sebagai akibat dari leaflet tersebut.

"Pakta militer yang dicapai pada 2018 hampir tidak ada nilainya," katanya.

Dia juga memperingatkan, Korut akan sepenuhnya mundur dari proyek industri Kaesong dan menutup kantor penghubung bersama di kota perbatasan Utara, kecuali Seoul menghentikan tindakan semacam itu.

Baca Juga: Korut: Latihan militer Korsel adalah provokasi besar yang menuntut reaksi

Laporan KCNA tidak menyebutkan individu mana pun untuk disalahkan dalam penyebaran leaflet tersebut. Akan tetapi, komentar Kim Yo Jong muncul setelah mantan diplomat Korea Utara dan pembelot Korea Utara lainnya memenangkan kursi parlemen dalam pemilihan umum Korea Selatan pada bulan April.

Kim Yo Jong kerap tampak terlihat di publik di samping kakaknya dalam dua tahun terakhir. Dia secara resmi menjabat sebagai wakil direktur Komite Pusat Partai Buruh yang berkuasa.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×