Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Tingkat inflasi Singapura, secara tidak terduga, mencatatkan kenaikan paling cepat sejak 2008. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik setempat menunjukkan, indeks harga konsumen pada Agustus naik 5,7% dibanding tahun sebelumnya.
Angka tersebut lebih tinggi ketimbang prediksi analis yang disurvei Bloomberg sebesar 5,2%. Sekadar informasi, tingkat inflasi pada Juli lalu sebesar 5,4%. Melonjaknya indeks harga konsumen didorong oleh lonjakan harga perumahan dan bahan makanan.
"Angka inflasi yang tinggi ketimbang prediksi akan terus mendorong kenaikan inflasi Singapura dalam jangka pendek, meskipun harga komoditas dan energi dunia mulai menurun," jelas Irvin Seah, ekonom DBS Group Holdings Ltd di Singapura.
Seah berpendapat, kenaikan inflasi tersebut menyebabkan bank sentral Negeri Merlion bingung dalam menetapkan kebijakan pada bulan depan, karena tingkat risiko kian tinggi. "Meskipun bank sentral Singapura akan terus menahan laju penguatan dollar Singapura secara bertahap, namun risiko penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi akan menahan langkah bank sentral sehingga menetapkan kebijakan yang lebih netral," urainya.