kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ahli Militer: Hamas Kemungkinan Besar Gunakan RPG dan Senapan Serbu Korea Utara


Senin, 23 Oktober 2023 / 08:41 WIB
Ahli Militer: Hamas Kemungkinan Besar Gunakan RPG dan Senapan Serbu Korea Utara
ILUSTRASI. Militan Hamas Palestina mengambil bagian dalam unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza 22 Mei 2021. REUTERS/Mohammed Salem


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sementara itu, mengutip Air & Space Forces Magazine yang melansir Dewan Keamanan PBB, Pyongyang memiliki sejarah menjual rudal dan berbagi teknologi nuklir dengan negara-negara seperti Mesir, Iran, Libya, Suriah, dan Uni Emirat Arab.

Pada tahun 2009, Israel melaporkan sebuah pesawat kargo Korea Utara yang disita di Thailand sedang dalam perjalanan ke Hamas dan Hizbullah, membawa lebih dari 35 ton persenjataan, termasuk roket dan RPG.

"Menghentikan rezim mengambil keuntungan melalui penjualan senjata adalah hal yang sangat sulit,” kata Bruce Bennett, peneliti internasional/pertahanan di RAND Corporation.

Dia menambahkan, “Korea Utara dapat mengirim senjata dengan kapal atau pesawat menuju Iran. Dan kemudian Iran dapat mengirim mereka ke Mesir dan kemudian ke Gaza.” 

Bennett juga mengatakan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegat beberapa kapal tersebut.

"Namun selama masih ada kapal pihak ketiga atau pesawat pihak ketiga, sulit untuk menghentikan aliran semacam itu,” imbuhnya.

Baca Juga: Utusan AS: Dugaan Pengiriman Senjata Korea Utara dan Rusia Sangat Berbahaya

Bennett menyarankan pendekatan yang lebih praktis bagi AS adalah dengan membujuk mitra-mitranya dalam Inisiatif Keamanan Proliferasi, yang diluncurkan pada tahun 2003 untuk mencegah perdagangan senjata pemusnah massal dan material.

“Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan Washington adalah melalui Inisiatif Keamanan Proliferasi,” kata Bennett. 

“Mereka tidak akan menghentikan pergerakan pesawat tetapi mereka akan menghentikan pergerakan kapal jika mereka merasa memiliki barang selundupan.”

Melalui PSI, AS membujuk Panama untuk mencegat kapal Korea Utara pada tahun 2014, yang membawa senjata tersembunyi dari Kuba kembali ke Pyongyang dengan membawa satu juta pon gula.

Bennett menambahkan bahwa di antara negara-negara bersenjata nuklir termasuk Rusia dan Tiongkok, Korea Utara adalah kandidat yang paling mungkin menjual senjata nuklir kepada kelompok militan Timur Tengah, meskipun pemimpinnya Kim Jong Un akan sangat berhati-hati dalam melakukan hal tersebut.

“Saya pikir tujuan Kim adalah memiliki 300 hingga 500 senjata nuklir. Dia mengatakan tahun lalu bahwa hanya untuk satu sistem rudalnya, dia berencana membuat 100 rudal Angkatan Laut yang semuanya memiliki hulu ledak nuklir,” kata Bennett. 

“Jadi tebakan saya adalah ketika dia mencapai kisaran 200 hingga 300, dia memiliki apa yang disebut Bayangan Nuklir, yaitu dia mengambil tindakan seperti mengirimkan senjata nuklir ke Hamas,” tambahnya lagi.



TERBARU

[X]
×