Reporter: Agung Ardyatmo, Reuters | Editor: Uji Agung Santosa
WASHINGTON. Teka-teki menghilangnya ahli nuklir Iran sedikit demi sedikit mulai terkuak. The Washington Post mengungkapkan, sang ahli nuklir mendapat bayaran sebesar US$ 5 juta dari CIA, untuk informasi program nuklir yang ia ketahui.
Sang ilmuwan, Shahram Amiri, memang tak berkewajiban untuk mengembalikan uang tersebut. Namun, bisa jadi, uang tersebut tak bisa digunakannya sama sekali begitu ia kembali ke Iran, mengingat sudah terbongkarnya perjanjiannya dengan CIA.
Informasi apa pun yang terkait program nuklir Iran menjadi sangat mahal harganya bagi Amerika Serikat. Terutama ketakutan apabila Iran menggunakan nuklir untuk mengancam aliansi terdekat AS, Israel, dan juga negara-negara Eropa. Meski begitu, Iran masih bersikeras bahwa program nuklirnya dibuat hanya untuk tujuan damai.
Seorang pejabat AS mengungkapkan, Amiri terpaksa kembali ke Iran karena takut Pemerintah Iran akan menyakiti keluarganya.
Hingga berita ini diturunkan, tak seorang pun pejabat CIA yang mengomentari berita tersebut.