Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SANTA CLARA, California. Ledakan penggunaan kecerdasan buatan (AI) membuat chip komputasi boros energi.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), produsen chip terbesar dunia dan pemasok utama Nvidia, memperkenalkan strategi baru untuk membuat chip AI lebih hemat Listrik dengan bantuan perangkat lunak berbasis AI.
Baca Juga: Taiwan Tunjuk Mantan Anggota Dewan TSMC sebagai Menteri Ekonomi Baru
Dalam konferensi di Silicon Valley Rabu (24/9/2025), TSMC memamerkan teknologi baru yang diharapkan bisa meningkatkan efisiensi energi chip AI hingga 10 kali lipat.
Saat ini, server AI andalan Nvidia bisa mengonsumsi daya hingga 1.200 watt saat menjalankan tugas berat atau setara dengan kebutuhan listrik 1.000 rumah di AS bila digunakan terus-menerus.
Kunci efisiensi ini terletak pada generasi baru desain chip berbasis “chiplet” potongan kecil chip yang menggabungkan berbagai teknologi dalam satu paket komputasi.
Untuk mengoptimalkan desain kompleks tersebut, perusahaan chip semakin mengandalkan perangkat lunak bertenaga AI dari Cadence Design Systems dan Synopsys, yang baru saja meluncurkan produk hasil kolaborasi dengan TSMC.
Menurut Jim Chang, Deputy Director TSMC untuk 3DIC Methodology Group, AI mampu menemukan solusi desain chip lebih cepat dan efisien dibandingkan insinyur manusia.
“Jika desainer butuh dua hari, AI hanya lima menit,” ujar Chang.
Baca Juga: CEO Nvidia Jensen Huang Kunjungi TSMC di Tengah Ketegangan AS–China Soal Chip AI
Meski begitu, ada tantangan mendasar dalam manufaktur chip modern, terutama soal keterbatasan transfer data antar-chip melalui koneksi elektrik.
Teknologi baru seperti koneksi optik mulai diuji untuk bisa digunakan di pusat data skala besar.
“Ini bukan lagi sekadar masalah rekayasa, tapi masalah fisika fundamental,” kata Kaushik Veeraraghavan, engineer di tim infrastruktur Meta Platforms.