kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Airbus segera rumahkan 15.000 karyawan di sejumlah negara


Rabu, 01 Juli 2020 / 22:33 WIB
Airbus segera rumahkan 15.000 karyawan di sejumlah negara
ILUSTRASI. Pabrik Airbus di dekat Toulouse, Prancis. REUTERS


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penerbangan yang tengah kolaps di masa pandemi ini membuat salah satu raksasa produsen pesawat terbang di jagat raya yakni Airbus berencana memangkas sebanyak 15.000 pekerjanya dari total pekerja yang berjumlah 134.000 pegawai di seluruh dunia.

Pekerja yang terkena pengurangan adalah yang berasal dari Inggris yang diperkirakan bakal Airbus pangkas sebannyak 1.700 pekerja. Kemudian ada ribuan pekerja Airbus lainnya yang ada di negara Jerman, Spanyol dan negara lainnya.

Saat ini pihak manajemen Airbus tengah mengadakan pembicaraan dengan serikat pekerja perusahaan tersebut di beberapa negara. Salah satu serikat pekerja Airbus asal Inggris yakni Unite Union menyebut pengumuman Airbus tersebut seperti tindakan vandalism industri terhadap sektor dirgantara Inggris.

Baca Juga: BP segera pangkas 10.000 pekerja dari total 70.100 pekerja di seluruh dunia

Airbus sendiri mengklaim bahwa pemangkasan karyawan di Inggris, yang totalnya mencapai sepersepuluh dari total karyawan Airbus hanya menyasar divisi pesawat komersial yang ada di Broughton, Flintshire dan Filton, Bristol.

Baca Juga: Emirates berencana merumahkan 30.000 karyawannya

Namun, Unite mengatakan pihaknya memperkirakan sebanyak 1.116 pekerjaan manufaktur dan 611 pekerjaan berbasis kantor akan terkena pemangkasan dan total jumlah karyawan Airbus di Inggris akan terpangkas 15%.

Baca Juga: McLaren berencana pangkas 1.200 karyawan akibat pandemi

Memang, pemutusan hubungan kerja tidak bisa dihindari lagi di industri penerbangan. Pandemi membuat industri penerbangan oleng. Di April lalu, lalu lintas udara global turun hingga 90%. Situasi ini membuat banyak maskapai yang menghentikan pesawan pembelian pesawat.

Inilah yang membuat Airbus terkena dampaknya. Sepertinya berita sedih yang ada di pabrik Airbus yang ada di Broughton, Toulouse dan Hamburg bakal berlanjut di seluruh rantai pasok perusahaan tersebut.

Sebelumnya, Airbus memang berencana akan melakukan perampingan pada musim panas tahun 2021 nanti. Program yang diambil sebagian besar adalah pengunduran diri sukarela dan pensiun dini. Apalagi Airbus pada bulan April terlalu dalam mengeluarkan cash flow demi berjuang melawan pandemi.

Dalam beberapa bulan terakhir, produksi Aibus turun hingga 40%. "Airbus menghadapi krisis paling parah yang pernah dialami industri ini," kata Kepala Eksekutif Aibua Guillaume Faury. 

Ia harap langkah tersebut bisa mempertahankan Aibus keluar dari krisis dan bisa eksis sebagai pemimpin industri dirgantara global. 

Pemangkasan karyawan di industri penerbangan memang masih terus berlangsung. Pada hari Selasa kemarin (30/6), EasyJet akan menutup tiga pangkalan di Inggris dan memangkas sekitar 2.000 pekerjanya. Dan Reuters melaporkan bahwa Air France/KLM berencana memangkas karyawan  lebih dari 6.500 pekerja selama dua tahun ke depan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×