kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.880   71,00   0,45%
  • IDX 7.140   -20,81   -0,29%
  • KOMPAS100 1.092   -2,77   -0,25%
  • LQ45 867   -4,91   -0,56%
  • ISSI 216   0,14   0,06%
  • IDX30 443   -3,59   -0,80%
  • IDXHIDIV20 535   -4,97   -0,92%
  • IDX80 125   -0,31   -0,25%
  • IDXV30 134   -1,32   -0,97%
  • IDXQ30 148   -1,37   -0,92%

Akhir Tahun 2022, Ekspor Minyak Iran Berada Pada Level Tertinggi


Minggu, 15 Januari 2023 / 23:51 WIB
Akhir Tahun 2022, Ekspor Minyak Iran Berada Pada Level Tertinggi
ILUSTRASI. Minyak Iran


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Ekspor minyak Iran mencapai level tertinggi baru dalam dua bulan terakhir pada tahun 2022 dan menciptakan awal yang kuat hingga tahun 2023 meskipun ada sanksi dari Amerika Serikat (AS). Menurut perusahaan yang melacak aliran tersebut, ada pengiriman yang lebih tinggi ke China dan Venezuela.

Dilansir dari Reuters, Minggu (15/1) ekspor minyak Teheran telah dibatasi sejak mantan Presiden AS Donald Trump pada 2018 keluar dari perjanjian nuklir 2015 dan menerapkan kembali sanksi yang bertujuan membatasi ekspor minyak dan pendapatan terkait kepada pemerintah Iran.

Menurut beberapa perkiraan, ekspor telah meningkat selama masa jabatan Presiden Joe Biden, yang berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dan mencapai level tertinggi sejak 2019.

Hal ini terjadi meskipun ada hambatan atas diskusi terkait kesepakatan tersebut dan persaingan dari minyak mentah Rusia yang mendapatkan pemotongan harga.

Konsultan energi Sectional Break Balve (SVB) International mengatakan, ekspor minyak mentah Iran pada Desember 2022 mencapai rata-rata 1,137 juta barel per hari, naik menjadi 42.000 barel per hari dari November dan menembus angka tertinggi pada tahun 2022.

"Dibandingkan dengan pemerintahan Trump, belum ada tindakan keras atau tindakan serius terhadap ekspor minyak Iran," kata Sara Vakhshouri dari SVB.

"Ekspor Januari sejauh ini kuat seperti bulan-bulan sebelumnya,” tambahnya.

Baca Juga: Harga Minyak Lanjut Menguat, Didorong Prospek Naiknya Permintaan China

"Permintaan China yang lebih rendah dan pasokan Rusia ke China telah menjadi tantangan besar bagi mereka. Sebagian besar minyaknya masih dikirim ke Timur Jauh, akhirnya ke China. Iran juga membantu Venezuela mengekspor minyaknya,” ujar Sara.

Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih mengatakan bahwa penegakan sanksi oleh pemerintah sangat kuat, dan tokoh ekonomi makro Iran dengan jelas mendukung hal itu.

"Kami belum dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap penghindar sanksi, bersama dengan sanksi terhadap perdagangan rudal dan drone Iran, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Iran," kata Watson.

Departemen Keuangan memberlakukan sanksi pada akhir tahun lalu terhadap jaringan penyelundupan minyak yang terkait dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran.

Konsultan Petro-Logistik yang melacak pasokan minyak mengatakan pihaknya juga melihat tren peningkatan ekspor minyak mentah Iran yang pada Desember mencapai level tertinggi sejak Maret 2019.

KPLER, sebuah perusahaan intelijen data, mematok harga ekspor minyak mentah Iran pada 1,23 juta barel per hari di bulan November.

Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2022 dan hampir setara dengan harga di bulan April 2019 sebesar 1,27 juta barel per hari, meskipun turun menjadi sedikit di bawah 1 juta barel per hari pada Desember.

Kementerian Perminyakan Iran tidak menanggapi komentar terkait ekspor. Rancangan anggaran negara Iran didasarkan pada pengiriman yang lebih tinggi yaitu 1,4 juta barel per hari. Kantor berita Fars melaporkan kabar tersebut pada minggu ini.

Baca Juga: Kecelakaan Udara Terburuk di Nepal Setelah Hampir Lima Tahun, 44 Orang Tewas

Menurut analis termasuk FGE, China adalah pelanggan terbesar Iran. Untuk menghindari sanksi, sebagian besar ekspor minyak mentah dari Iran ke China diganti identitasnya menjadi minyak mentah dari negara lain. Dulu, Iran mengatakan bahwa dokumen dipalsukan untuk menyembunyikan asal kargo Iran.

Tahun lalu, Iran juga memperluas perannya di Venezuela; juga di bawah sanksi AS, mengirimkan pasokan minyak ringan untuk penyulingan dan pengencer untuk menghasilkan minyak mentah yang dapat diekspor.

Condong ke China

Tidak ada angka pasti untuk ekspor minyak Iran dan perkiraan harga sering jatuh ke kisaran yang tinggi. Perusahaan pelacak kapal tanker menggunakan berbagai metode untuk melacak arus, termasuk data satelit, data pemuatan pelabuhan, dan kecerdasan manusia. Iran umumnya tidak merilis angka.

Menurut analis lain, Vortexa, impor minyak Iran-China pada Desember mencapai rekor baru yaitu 1,2 juta barel per hari dan naik 130% dari tahun sebelumnya.

"Sebagian besar pengiriman ini sampai di Shandong, di mana kilang independen telah beralih ke nilai diskon sejak paruh kedua tahun 2022 di tengah permintaan domestik yang lesu dan margin penyulingan yang tertekan," kata perusahaan itu.

Departemen pers Kementerian Luar Negeri China mengatakan jika kerja sama yang sah dan masuk akal antara China dan Iran di bawah kerangka hukum internasional patut dihormati dan dilindungi.

Baca Juga: Tak Pakai Hijab Saat Bertanding, Pecatur Iran Enggan Kembali ke Negaranya

Vortexa juga mengatakan minyak pasokan Ural Rusia, yang secara kualitas bersaing dengan minyak Iran, turun pada Desember ketika adanya batas harga ekspor minyak mentah Rusia dan larangan Uni Eropa menciptakan ketidakpastian bagi pembeli.

Kesepakatan nuklir yang dihidupkan kembali akan memungkinkan Iran untuk meningkatkan penjualan ke bekas pembeli seperti Korea Selatan dan Eropa.

Namun, pembicaraan telah menemui jalan buntu sejak September, dan utusan khusus Washington untuk Iran mengatakan pada November tindakan keras Teheran terhadap pengunjuk rasa anti pemerintah dan penjualan drone ke Rusia telah mengalihkan fokus Washington dari kesepakatan itu.

Menyusul penghapusan Trump dari AS dari kesepakatan nuklir dan penerapan kembali sanksi, ekspor minyak mentah Iran turun kembali menjadi 100.000 barel per hari pada tahun 2020 dari yang awalnya lebih dari 2,5 juta barel per hari pada tahun 2018.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×