Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Yudho Winarto
Condong ke China
Tidak ada angka pasti untuk ekspor minyak Iran dan perkiraan harga sering jatuh ke kisaran yang tinggi. Perusahaan pelacak kapal tanker menggunakan berbagai metode untuk melacak arus, termasuk data satelit, data pemuatan pelabuhan, dan kecerdasan manusia. Iran umumnya tidak merilis angka.
Menurut analis lain, Vortexa, impor minyak Iran-China pada Desember mencapai rekor baru yaitu 1,2 juta barel per hari dan naik 130% dari tahun sebelumnya.
"Sebagian besar pengiriman ini sampai di Shandong, di mana kilang independen telah beralih ke nilai diskon sejak paruh kedua tahun 2022 di tengah permintaan domestik yang lesu dan margin penyulingan yang tertekan," kata perusahaan itu.
Departemen pers Kementerian Luar Negeri China mengatakan jika kerja sama yang sah dan masuk akal antara China dan Iran di bawah kerangka hukum internasional patut dihormati dan dilindungi.
Baca Juga: Tak Pakai Hijab Saat Bertanding, Pecatur Iran Enggan Kembali ke Negaranya
Vortexa juga mengatakan minyak pasokan Ural Rusia, yang secara kualitas bersaing dengan minyak Iran, turun pada Desember ketika adanya batas harga ekspor minyak mentah Rusia dan larangan Uni Eropa menciptakan ketidakpastian bagi pembeli.
Kesepakatan nuklir yang dihidupkan kembali akan memungkinkan Iran untuk meningkatkan penjualan ke bekas pembeli seperti Korea Selatan dan Eropa.
Namun, pembicaraan telah menemui jalan buntu sejak September, dan utusan khusus Washington untuk Iran mengatakan pada November tindakan keras Teheran terhadap pengunjuk rasa anti pemerintah dan penjualan drone ke Rusia telah mengalihkan fokus Washington dari kesepakatan itu.
Menyusul penghapusan Trump dari AS dari kesepakatan nuklir dan penerapan kembali sanksi, ekspor minyak mentah Iran turun kembali menjadi 100.000 barel per hari pada tahun 2020 dari yang awalnya lebih dari 2,5 juta barel per hari pada tahun 2018.