Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Lebih dari 200.000 orang telah membatalkan langganan mereka ke Washington Post. Angka tersebut mencakup sekitar 8% dari basisnya.
Mengutip Variety, kejadian ini terjadi setelah Jeff Bezos, pemilik surat kabar dan pendiri Amazon, melarang dewan redaksi menjalankan dukungan terhadap presiden tertentu.
NPR, mengutip sumber anonim, menyebut angka tersebut dalam sebuah laporan dan mengatakan jumlah pembatalan "terus bertambah" pada Senin (28/10/2024) sore. Kontroversi tersebut dikhawatirkan akan memberikan dampak besar pada sirkulasi Washington Post yang berjumlah 2,5 juta pelanggan.
Ketika dihubungi oleh Variety, seorang perwakilan Washington Post menolak mengomentari laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa sebagai perusahaan swasta, mereka tidak membagikan jumlah pelanggan.
Sebelumnya, pada hari Jumat, CEO dan penerbit Washington Post William Lewis menulis dalam sebuah artikel di situs web surat kabar tersebut bahwa Washington Post tidak akan memberikan dukungan kepada kandidat presiden dalam pemilihan ini. Tidak juga dalam pemilihan presiden mendatang.
"Kami kembali ke akar kami untuk tidak mendukung kandidat presiden,” jelas Lewis.
Sebelumnya, Washington Post telah mendukung satu kandidat setiap tahun sejak 1976, kecuali pada 1988.
Baca Juga: Elon Musk Peringatkan Darurat Finansial, AS Berada di Ambang Kebangkrutan
Seperti yang pertama kali dilaporkan oleh NPR, Bezos — yang membeli Washington Post pada 2013 — baru-baru ini memutuskan bahwa surat kabar itu tidak akan mendukung Kamala Harris atau Donald Trump dalam pemilihan 2024.
Dewan redaksi surat kabar itu telah menyusun dukungan untuk Harris. Beberapa pengamat (dan, jelas, banyak pelanggan) menafsirkan langkah itu sebagai upaya Bezos untuk menghindari menjadi sasaran serangan Trump.
The New York Times melaporkan bahwa para eksekutif dari perusahaan kedirgantaraan Blue Origin milik Bezos bertemu dengan Trump pada hari Jumat, dan mencatat bahwa Blue Origin memiliki kontrak senilai US$ 3,4 miliar dengan NASA untuk membangun pendaratan di bulan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Lewis mengatakan, “Keputusan untuk mengakhiri dukungan presiden dibuat sepenuhnya secara internal dan baik tim kampanye maupun kandidat tidak diberi tahu atau diajak berkonsultasi dengan cara apa pun di tingkat mana pun. Setiap pelaporan yang bertentangan dengan itu sama sekali tidak benar.”
Baca Juga: Update! 10 Miliarder Terkaya di Dunia Akhir Oktober 2024, Elon Musk Masih di Puncak