kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akio Toyoda Kembali Terpilih Pimpin Toyota ditengah Skandal Keselamatan


Selasa, 18 Juni 2024 / 17:42 WIB
Akio Toyoda Kembali Terpilih Pimpin Toyota ditengah Skandal Keselamatan
ILUSTRASI. Presiden Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda berjalan di halaman Istana Merdeka Jakarta, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Senin (13/3). Pada pertemuan itu, TMC menegaskan komitmennya untuk senantiasa berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif Indonesia melalui kegiatan investasi, ekspor, ketenagakerjaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/ama/17


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Toyota Motor Corporation kembali menyepakati Akio Toyota sebagai ketua perusahaan. Keputusan ini diambil ditengah skandal tata kelola dan uji sertifikasi yang melibatkan Grup Toyota Daihatsu dan Hino Motors.

Padahal dua penasihat proksi terkemuka telah merekomendasikan agar Toyoda tidak terpilih kembali. Namun kali ini, persetujuan terhadap Toyoda turun menjadi 85% dibanding tahun 2022 yang mencapai 96%.

Melansir Reuters, Selasa (18/6), penasihat proksi, Glass Lewis merekomendasikan agar Toyoda tidak dipilih kembali untuk tahun kedua berturut-turut. Menurutnya Toyoda bertanggung jawab atas kurangnya independensi dewan dan juga menyebutkan kekhawatiran tentang kepemilikan saham strategis dan laba atas ekuitas. Sebagian besar penolakan terhadap Toyoda diperkirakan datang dari investor luar negeri, yang mencakup seperempat pemegang saham Toyota.

Baca Juga: Kementerian Transportasi Jepang Periksa Kantor Toyota Soal Sertifikasi Keselamatan

Namun Toyoda, yang merupakan cucu pendiri perusahaan, tetap sangat populer di kalangan investor ritel, yang menguasai 12,6% pemegang saham produsen mobil tersebut. Ia dianggap menorehkan rekor keuntungan dan kinerja saham yang kuat juga menguntungkannya.

“Saya membeli saham Toyota sebagai bonus pensiun saya,” kata Hidenori Takahashi, 84 tahun, kepada Reuters.

Sekedar informasi, pada awal Juni 2024, Toyota mengakui telah melakukan kesalahan dalam melakukan enam tes sertifikasi kendaraan berbeda di masa lalu, termasuk untuk tiga model yang masih dijual. Beberapa tes dilakukan di bawah kondisi yang lebih ketat daripada yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga hasilnya tidak valid.

Sejauh ini saham Toyota telah turun 10% sejak hal itu terungkap. Namun secara tahunan, sahamnya naik di kisaran 18%. 

Selanjutnya: Pansus Haji Belum Relevan dan Mendesak

Menarik Dibaca: Subway Hadir dalam Bentuk yang Lebih Mini Cocok untuk Makan Bersama




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×