Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara menembakkan beberapa rudal jelajah di lepas pantai timurnya pada hari Minggu (28/1/2024). Menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, ini merupakan peluncuran rudal jelajah kedua dalam waktu kurang dari seminggu.
Mengutip Reuters yang melansir pernyataan resmi JCS, rudal-rudal tersebut diluncurkan sekitar pukul 8 pagi (2300 GMT pada hari Sabtu) dan sedang dianalisis oleh otoritas intelijen Korea Selatan dan AS. Sayangnya, tidak ada rincian berapa banyak rudal yang ditembakkan atau seberapa jauh jarak tempuhnya.
“Sambil memperkuat pengawasan dan kewaspadaan, militer kami bekerja sama erat dengan Amerika Serikat dan memantau tanda-tanda dan aktivitas tambahan dari Korea Utara,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Peluncuran terbaru ini terjadi beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan apa yang mereka sebut sebagai rudal jelajah strategis baru yang disebut “Pulhwasal-3-31”, yang menunjukkan bahwa rudal tersebut mempunyai kemampuan nuklir.
Korea Utara meningkatkan konfrontasi dengan Amerika Serikat dan sekutunya, namun para pejabat di Washington dan Seoul mengatakan mereka tidak melihat tanda-tanda Pyongyang berniat mengambil tindakan militer dalam waktu dekat.
Menurut para pejabat dan analis, Pyongyang kemungkinan akan melanjutkan atau bahkan meningkatkan langkah-langkah provokatif, setelah negara itu membuat kemajuan dalam pengembangan rudal balistik, memperkuat kerja sama dengan Rusia dan Tiongkok, dan membatalkan tujuan persatuan kembali secara damai dengan Korea Selatan selama puluhan tahun.
Baca Juga: Korea Utara Hancurkan Monumen Simbol Persahabatan dengan Korea Selatan
Sebelumnya pada hari Minggu, media pemerintah Korea Utara KCNA mengecam serangkaian latihan militer yang dilakukan dalam beberapa minggu terakhir oleh pasukan AS dan Korea Selatan, dan memperingatkan konsekuensi yang “tanpa ampun”.
“Kenyataan bahwa latihan perang nuklir terhadap republik kita telah berlangsung gila-gilaan sejak awal Tahun Baru menuntut kita untuk sepenuhnya siap menghadapi perang yang mematikan,” kata kiriman tersebut.
Korea Utara melakukan uji coba pertama rudal jelajah dengan kemungkinan kemampuan serangan nuklir pada September 2021.
Meskipun sanksi Dewan Keamanan PBB tidak melarang negara terisolasi tersebut melakukan uji coba rudal jelajah konvensional, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik mengutuk peluncuran baru-baru ini sebagai ancaman serius bagi negaranya dan negara lain.
Baca Juga: Korea Utara Tembak Lagi Rudal Jelajah ke Arah Lepas Pantai Barat
Peluncuran terbaru ini terjadi sehari setelah delegasi China yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sun Weidong kembali ke negaranya setelah kunjungan tiga hari ke Pyongyang, di mana kedua belah pihak berjanji untuk meningkatkan kerja sama taktis dan membela kepentingan bersama.
Dalam berita terpisah pada hari Minggu, KCNA mengatakan delegasi Korea Utara yang dipimpin oleh Menteri Olahraga Kim Il Guk berangkat pada hari Sabtu menuju Tiongkok.