kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi merger menjamur di kalangan pemain migas global


Minggu, 10 Januari 2021 / 16:08 WIB
Aksi merger menjamur di kalangan pemain migas global
ILUSTRASI. Logo Conoco Phillips. REUTERS/Rick Wilking/Files (UNITED STATES)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Kesepakatan merger antara produsen minyak dan gas berada pada level tertinggi pada kuartal keempat 2020 karena kejatuhan harga komoditas yang dipicu pandemi sehingga gelombang konsolidasi terjadi antar perusahaan yang ingin meningkatkan atau menurunkan beban biaya sebagai laporan firma analitik Enverus.

Mengutip Reuters, Minggu (10/1), produsen minyak dan gas membuat kesepakatan senilai US$ 27,1 miliar pada kuartal tersebut, naik dari us$ 21 miliar pada kuartal ketiga, didorong oleh tiga akuisisi bernilai miliaran dolar di lembah Permian yang produktif di Texas Barat dan Meksiko. 

Sebelumnya, ConocoPhillips mengakuisisi Concho Resources senilai US$ 13,3 miliar yang menduduki daftar teratas. Hal itu diikuti oleh kesepakatan Pioneer Natural Resources untuk membeli Parsley Energy seharga US$ 7,6 miliar.

Baca Juga: Kim Joun Un: Korea Utara sedang kembangkan senjata nuklir baru

Diamondback Energy juga mengambil alih QEP Resources yang diperdagangkan secara publik dan Guidon Operating yang didukung ekuitas swasta dengan harga lebih dari US$ 3 miliar.

Enverus juga menunjukkan jumlah kesepakatan yang diumumkan, hanya 140 pada tahun 2020. Itu merupakan yang terendah setidaknya sejak tahun 2006, karena sejumlah pembeli fokus menjaga kas untuk membayar hutang atau mengembalikan modal kepada pemegang saham.

Menurut Enverus, konsolidasi korporasi, terutama di antara perusahaan kecil dan menengah yang membutuhkan skala, dan divestasi aset non-inti dan bisa dilihat pada kesepakatan 2021.

Baca Juga: Sistem data bank sentral Selandia Baru diretas

“Faktor pembatas untuk konsolidasi pada 2021 adalah jumlah mitra merger yang menarik dan tersisa pada akhir tahun yang sangat aktif,” kata analis Enverus M&A Andrew Dittmar.

Perusahaan yang telah melalui pengajuan restrukturisasi bab 11 pada tahun 2020 dapat muncul sebagai mitra merger yang potensial karena faktor beban utang.

Selanjutnya: China terjunkan jet J-10C dan J-11B baru dalam latihan gabungan dengan Pakistan




TERBARU

[X]
×