Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Aksi mogok pekerja Starbucks meluas ke empat kota tambahan di Amerika Serikat (AS), termasuk New York, menurut pernyataan serikat pekerja yang mewakili lebih dari 10.000 barista pada Sabtu (21/12) malam.
Aksi mogok selama lima hari yang dimulai pada Jumat awalnya menutup sejumlah kafe Starbucks di Los Angeles, Chicago, dan Seattle.
Kini, lokasi mogok meluas ke New Jersey, New York, Philadelphia, dan St. Louis, menurut pernyataan dari Workers United.
Baca Juga: Serikat Pekerja Starbucks Mengumumkan Pemogokan Besar-Besaran Jelang Natal
Namun, tidak disebutkan secara spesifik di kota mana di New Jersey aksi ini berlangsung.
Starbucks mengklaim bahwa gangguan dari aksi mogok tersebut tidak berdampak signifikan pada operasinya, karena hanya sebagian kecil dari gerai di AS yang terdampak.
"Proposal Workers United meminta peningkatan langsung sebesar 64% untuk upah minimum mitra per jam, dan sebesar 77% selama masa kontrak tiga tahun. Hal ini tidak berkelanjutan," ujar pihak Starbucks.
Serikat pekerja menggelar aksi mogok di 10 kota, termasuk Columbus, Ohio; Denver; dan Pittsburgh, di tengah musim liburan sibuk yang dapat memengaruhi penjualan Natal perusahaan.
Starbucks, yang mengoperasikan lebih dari 11.000 gerai di AS dan mempekerjakan sekitar 200.000 pekerja, menghadapi kebuntuan dalam negosiasi dengan serikat pekerja.
Perselisihan mencakup masalah upah, kepegawaian, dan jadwal kerja, yang memicu aksi mogok tersebut.
Baca Juga: Starbucks Buat Pengumuman Besar Tentang Harga Menyambut Tahun Baru
Workers United memperingatkan pada Jumat bahwa aksi mogok ini dapat meluas hingga mencakup "ratusan gerai" pada Selasa, malam Natal.
Starbucks memulai negosiasi dengan serikat pekerja pada April lalu. Bulan ini, perusahaan mengklaim telah mengadakan lebih dari delapan sesi perundingan, dengan 30 kesepakatan telah dicapai.
Meskipun begitu, tuntutan pekerja yang lebih tinggi dan ketidakpuasan terhadap kebijakan saat ini menunjukkan bahwa konflik ini masih jauh dari kata selesai.