kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aksi saling melotot Turki-Yunani di Laut Mediterania, Erdogan berkedip lebih dulu


Senin, 14 September 2020 / 14:11 WIB
Aksi saling melotot Turki-Yunani di Laut Mediterania, Erdogan berkedip lebih dulu
ILUSTRASI. Presiden Turki Tayyip Erdogan. Presidential Press Office/Handout via REUTERS


Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Media Pro-Erdogan di Turki mengatakan penarikan Oruc Reis adalah "langkah untuk memberikan kesempatan pada diplomasi," dan mengaitkannya dengan upaya untuk memulai pembicaraan antara Yunani dan Turki.

Tetapi upaya untuk menemukan solusi diplomatik untuk kebuntuan, sejauh ini tidak membuahkan hasil.

Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou mengunjungi Kastellorizo ​​pada Minggu dan menuduh Turki "meningkatkan tekanan" di Athena.

Baca Juga: Yunani meradang, Turki memperluas eksplorasi gas di Mediterania timur

“Kami sedang melalui masa yang sulit dan berbahaya,” kata Sakellaropoulou.

"Kepemimpinan Turki ... sedang merusak perdamaian yang dibangun selama beberapa dekade oleh orang Yunani dan Turki, yang melihat laut di antara mereka bukan sebagai perbatasan yang tidak bisa ditembus tetapi sebagai jalur komunikasi," tambahnya.

Turki dan Yunani adalah anggota NATO, bersama Prancis. Paris sangat gencar menentang tindakan Turki. Tetapi sejauh mana Paris dan Ankara siap untuk berbicara, setelah begitu banyak serangan verbal yang dilontarkan antara para pemimpin kedua negara, kini menjadi perhatian publik.

Selanjutnya: Erdogan siap melakukan apa pun untuk mendapatkan hak Turki di laut Mediterania




TERBARU

[X]
×