Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Varian Delta dari virus corona diakui oleh Airbnb Inc bahwa dapat mempengaruhi pemesanan kuartal saat ini ditambah dengan laju vaksinasi yang melambat di Amerika Serikat. Hal tersebut membuat saham perusahaan turun lebih dari 4%.
Perusahaan memperkirakan malam dan pengalaman yang dipesan pada kuartal saat ini melambat dari kuartal kedua dan tetap di bawah level 2019.
"Saat kami keluar dari kuartal kedua dan memasuki kuartal ketiga, kami memiliki kombinasi pemesanan yang lebih sedikit untuk musim gugur, hanya mengingat sifat dari beberapa musim dan segala jenis dampak yang berpotensi pada masalah COVID," kata Chief Financial Officer Airbnb Dave Stephenson seperti dikutip dari Reuters, Jumat (13/8).
Padahal, aplikasi pemesanan global ini telah bangkit sejak terpukul keras pada awal pandemi tahun lalu. Mereka membukukan peningkatan pemesanan lebih dari empat kali lipat menjadi US$ 13,4 miliar pada kuartal kedua.
Baca Juga: WHO kembali desak China untuk menyerahkan data awal kasus Covid-19
Ia memperkirakan kuartal ketiga bisa menjadi yang terkuat dalam catatan karena lebih banyak orang memeriksa persewaan liburannya setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 di sebagian besar ekonomi utama. Daftar aktif secara kasar stabil selama krisis kesehatan dan tumbuh selama kuartal tersebut, terutama di tujuan non-perkotaan di seluruh Eropa dan Amerika Utara.
"Di pasar rekreasi populer, Anda melihat platform menawarkan insentif yang semakin besar kepada tuan rumah untuk mengamankan inventaris berkualitas guna memenuhi permintaan," tulis Dan Thomas, analis di Third Bridge.
Hotel dan penyedia akomodasi lainnya terpukul tahun lalu karena pembatasan perjalanan COVID-19 menutup sebagian besar bisnis mereka.
Namun, Airbnb mendapat pujian karena mengalihkan fokusnya dengan cepat ke persewaan lokal dan jangka panjang. Hal tersebut menarik orang yang mencari akomodasi untuk disewa untuk kerja jarak jauh atau yang tidak memerlukan penerbangan.