kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Aliansi Barat Membentuk Koalisi Pertahanan Udara untuk Bantu Ukraina


Kamis, 23 November 2023 / 12:08 WIB
Aliansi Barat Membentuk Koalisi Pertahanan Udara untuk Bantu Ukraina
ILUSTRASI. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri konferensi pers bersama, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 16 Juni 2022. REUTERS/Valentyn Ogirenko


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Ukraina seperti mendapat angin segar di tengah pertempurannya dengan Rusia, setelah sekutu Baratnya membentuk koalisi pertahanan udara untuk menangkal serangan Rusia.

Lahirnya koalisi sekutu Barat ini diumumkan pada hari Kamis (23/11) dan beranggotakan 20 negara. Semuanya berkomitmen untuk untuk meningkatkan pertahanan udara yang dianggap sebagai elemen kunci dalam perjuangan Ukraina melawan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, koalisi tersebut dibentuk pada pertemuan virtual "kelompok Ramstein" yang membahas kebutuhan militer Ukraina.

Baca Juga: Rusia Intensifkan Serangan Udara ke Ibu Kota Ukraina

"Terima kasih kepada setiap negara yang berpartisipasi dalam upaya ini. Tidak semuanya bisa diungkapkan ke publik saat ini, namun pertahanan udara Ukraina semakin kuat setiap bulannya," kata Zelenskiy, dikutip Reuters.

Melalui akun X pribadinya, Kementerian Pertahanan Jerman juga telah mengumumkan pembentukan kelompok tersebut. Dijelaskan bahwa Jerman dan Prancis memimpin insiatif ini.

Belum ada rincian yang jelas mengenai bantuan pertahanan udara apa yang akan diterima Ukraina dari koalisi ini. Namun, Menteri Pertahanan Rustem Umerov mengatakan, paket pertahanan udara Jerman yang diumumkan minggu ini akan jadi salah satu bagiannya.

Baca Juga: PBB: Lebih dari 10.000 Warga Sipil Ukraina Tewas Selama Perang dengan Rusia

Umerov juga menyampaikan mereka akan menerima paket bantuan dari Belanda dan pembiayaan untuk teknologi informasi dari Estonia.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius melakukan perjalanan ke Kyiv minggu ini untuk memperkuat dukungan militer kepada Ukraina. Jerman adalah penyedia dukungan militer dan keuangan terbesar kedua untuk Ukraina setelah Amerika Serikat.

Zelenskiy memang telah sejak lama memohon bantuan sistem pertahanan udara dari sekutunya di Barat. Dirinya yakin menguasai udara adalah kunci untuk membantu menjaga kota-kota Ukraina aman dari serangan udara Rusia, terutama infrastruktur listrik yang sangat vital di musim dingin nanti.

Dalam beberapa gelombang serangan sebelumnya, militer Rusia memang telah melancarkan serangan terhadap pembangkit listrik Ukraina dan infrastruktur listrik lainnya. Belakangan ini militer Rusia juga menyerang kompleks apartemen dan fasilitas sipil lainnya.



TERBARU

[X]
×