kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alibaba Tambah Anggaran Buyback Saham Sebesar US$ 15 Miliar


Jumat, 18 November 2022 / 17:12 WIB
Alibaba Tambah Anggaran Buyback Saham Sebesar US$ 15 Miliar
ILUSTRASI. Logo Alibaba Group. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham Alibaba Gloup Holding Ltd merangkat naik setelah mengumumkan rencana baru terkait buyback saham dan optimisme perusahaan akan pelonggaran kebijakan pembatasan Covid-19 di China. 

Rencana Alibaba telah meningkatkan anggaran untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham sebesar US$ 15 miliar. Sebelumnya, perusahaan ini sudah menyetujui anggaran buyback saham sebesar US$ 25 miliar. Program buyback ini akan dilakukan hingga periode tahun 2025. 

Para eksekutif Alibabba juga menyatakan optimisme tentang pencabutan pembatasan pandemi pada akhirnya. Pelonggaran itu dinilai akan membawa dampak positif terhadap kinerja perusahaan ke depan. 

“Dengan diperkenalkannya 20 poin langkah-langkah pandemi dari otoritas negara, diharapkan dapat berdampak positif. Kami tentu mencatat masih ada beberapa gangguan pada logistik di wilayah tertentu di negara ini.Tapi secara keseluruhan kami berharap hal-hal terus membaik ke arah yang positif,” kata CEO Alibaba Daniel Zhang  Seperti dikutip Bloomberg, Jumat (18/11).

Baca Juga: PM Thailand Serukan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Saat Ketegangan Membayangi APEC

Adapun pada kuartal III 2023, Alibaba membukukan kerugian karena menurunkan kepemilikan investasi tetapi menawarkan dukungan investor di bidang lain. Pemimpin e-commerce China melaporkan kerugian bersih sebesar 20,6 miliar yuan atau sekitar US$ 2,9 miliar. Ebitda yang disesuaikan naik 24% untuk kuartal tersebut. 

Alibaba menurunkan nilai investasi di seluruh portofolio yang mencakup Didi Global Inc dan GoTo dari Indonesia. 

Menurut analis di Jefferies, saat ini  merupakan momen yang tepat untuk merangkul kisah pembukaan kembali di depan.

"Berkat basis penggunanya yang besar dan menarik dengan mengejar strategi segmentasi pelanggan yang sukses ditambah dengan pilihan produk yang luas,” tulisnya

Pendapatan Alibaba naik sedikit di bawah perkiraan 3% menjadi 207,2 miliar yuan pada kuartal September, setelah penjualan cloud - pendorong pertumbuhan terbesar perusahaan belakangan ini, mencatat laju paling lambat yang pernah ada.

Baca Juga: PBOC: Target Pertumbuhan Ekonomi China Tahun Depan Tidak Lebih Rendah dari 5%

Namun, investor menunjukkan tanda-tanda pemerintahan Xi Jinping mundur dari kerangka kerja Covid Zero dan semakin mendukung perusahaan teknologi. Meskipun ini masih awal, ada langkah-langkah yang menunjukkan fokus baru untuk melepaskan sektor swasta dan menghidupkan kembali ekonomi nomor dua dunia.

“Kami percaya bahwa Covid pada akhirnya akan berlalu, bahwa masyarakat kita, ekonomi kita, dan kehidupan kita pada akhirnya akan kembali normal, dan bahwa potensi besar China sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia akan semakin meningkat,” kata Zhang.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×