kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amankan perekonomian, China sebar pakar keuangan di lembaga keuangan daerah


Jumat, 27 Desember 2019 / 16:33 WIB
Amankan perekonomian, China sebar pakar keuangan di lembaga keuangan daerah
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping. REUTERS/Thomas Peter TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pasang surut sengketa dagang Amerika Serikat, China berjuang untuk mengatasi perlambatan ekonomi. Mengutip Reuters pada Jumat (27/12), ternyata Beijing telah memulai strategi baru menempatkan pakar keuangan di provinsi untuk mengelola risiko dan membangun kembali ekonomi regional.

Penunjukan itu terjadi karena pertumbuhan ekonomi melambat ke level terlemah dalam hampir tiga dekade. Sementara investasi infrastruktur pemerintah turun. 

Baca Juga: China ketar-ketir ekonominya melambat, ini langkah yang diambil Xi Jinping

Setidaknya terdapat lima bank regional dihantam dengan masalah manajemen atau likuiditas tahun ini, meningkatkan prospek utang yang turut menekan perekonomian di sudut-sudut yang tidak terduga.

Sejak 2018, Presiden China Xi Jinping telah menempatkan 12 mantan eksekutif di lembaga keuangan yang dikelola negara maupun regulator. Orang-orang tersebut disebar di di 31 provinsi di China.

Selain itu, China tengah mempersiapkan perombakan personel pada tahun 2022, ketika sekitar setengah dari 25 anggota Politburo dapat diganti. 

Baca Juga: Bangun pabrik mobil di China, Tesla dapat pinjaman US$ 1,29 miliar

Termasuk Liu He, seorang wakil perdana menteri yang memimpin reformasi ekonomi yang juga tercatat sebagai kepala negosiator dalam pembicaraan perdagangan dengan AS.

"Bankir sekarang dibutuhkan, karena pemerintah daerah semakin terekspos terhadap risiko keuangan. Para mantan bankir dan regulator ini diberi tugas untuk mencegah dan memitigasi risiko keuangan utama,” kata Chucheng Feng, mitra di Plenum, sebuah platform penelitian independen di Hong Kong.




TERBARU

[X]
×