Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (17/6) menjatuhkan sanksi kepada 39 individu dan entitas Suriah termasuk Presiden Bashar al-Assad dan istrinya Asma untuk menghalangi pendapatan bagi pemerintahnya.
Pembatasan perjalanan dan sanksi keuangan itu menghantam Assad saat pemimpin Suriah ini bergulat dengan krisis ekonomi yang semakin dalam, setelah satu dekade perang dan di tengah protes pecah di daerah-daerah yang pemerintah kuasai.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, sanksi "lebih banyak" terhadap Pemerintahan Assad akan negeri uak Sam jatuhkan dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. AS menjatuhkan sanksi itu di bawah Undang-Undang Perlindungan Sipil Suriah yang Presiden Donald Trump tandatangani pada Desember tahun lalu.
Baca Juga: Ketegangan Rusia-AS berkobar di Suriah, pasukan sempat saling berhadapan
"Kami mengantisipasi lebih banyak sanksi dan kami tidak akan berhenti sampai Assad dan rezimnya menghentikan perang brutal mereka yang tidak perlu terhadap rakyat Suriah dan pemerintah Suriah menyetujui solusi politik untuk konflik tersebut," kata Pompeo seperti dikutip Reuters.
Suriah telah berada di bawah sanksi AS dan Uni Eropa yang membekukan aset negara dan ratusan perusahaan juga individu. Washington telah melarang ekspor dan investasi di Suriah oleh AS, serta transaksi yang melibatkan produk minyak dan hidrokarbon.
Tetapi, sanksi baru AS bisa membekukan aset siapa pun yang berurusan dengan Suriah, terlepas dari kebangsaan, dan mencakup lebih banyak sektor. Ini juga menargetkan mereka yang berurusan dengan entitas dari Rusia dan Iran, pendukung utama Assad.
Baca Juga: Iran siap berperang melawan Israel di Suriah melalui Hizbullah, AS bisa ikut terseret
Pompeo menyebutkan, mereka yang terkena sanksi termasuk saudara lelaki Assad, beberapa jenderal top di pasukannya dan milisi Iran. Semuanya memainkan peran kunci dalam menghalangi solusi politik damai untuk konflik.
"Saya akan membuat catatan khusus tentang sanksi untuk pertama kalinya, Asma al-Assad, istri Bashar al-Assad, yang dengan dukungan suaminya dan anggota keluarganya Akhras telah menjadi salah satu pencatut perang paling terkenal di Suriah," sebut Pompeo.