Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara mengumumkan bahwa pihaknya telah berhasil menempatkan satelit mata-mata pertamanya di orbit. Bahkan Korea Utara berjanji akan meluncurkan lebih banyak lagi satelit mata-mata dalam waktu dekat.
Hal ini mendapat kecaman internasional dari Amerika Serikat dan sekutunya.
Mengutip The Telegraph, Amerika Serikat dengan cepat mengutuk peluncuran tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap sanksi PBB. Amerika juga mengatakan hal itu dapat mengganggu stabilitas kawasan.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan upaya peluncuran terbaru ini kemungkinan besar menggunakan bantuan teknis dari Moskow sebagai bagian dari kemitraan yang berkembang atas imbalan jasa Korea Utara yang mengirimkan jutaan peluru artileri ke Rusia.
Rusia dan Korea Utara telah membantah adanya kesepakatan senjata tersebut, namun secara terbuka menjanjikan kerja sama yang lebih dalam.
Setelah peluncuran pada hari Selasa, Seoul berjanji untuk melanjutkan operasi pengawasan di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara yang telah ditangguhkan pada tahun 2018 sebagai bagian dari perjanjian dengan Pyongyang untuk mengurangi ketegangan militer.
Sebelumnya, upaya Korea Utara untuk menempatkan satelit mata-mata ke orbit pada bulan Mei dan Agustus menemui kegagalan.
Seoul, Tokyo dan Washington telah berulang kali memperingatkan Pyongyang untuk tidak melanjutkan peluncuran berikutnya, yang akan melanggar resolusi PBB secara berturut-turut.
“Bahkan jika mereka menyebutnya satelit, peluncuran benda yang menggunakan teknologi rudal balistik jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB yang relevan,” kata Fumio Kishida, perdana menteri Jepang, seraya menambahkan bahwa dia mengutuk peluncuran tersebut.
Langkah Korea Utara ini dilakukan hanya seminggu sebelum Korea Selatan berencana mengirim satelit mata-mata pertamanya ke luar angkasa dengan roket Falcon 9 yang dioperasikan oleh perusahaan AS SpaceX, yang didirikan bersama oleh miliarder teknologi Elon Musk.
Melansir Reuters, KCNA mengatakan Kim Jong Un secara pribadi mengamati peluncuran tersebut.
Menurut KCNA, Badan antariksa Korea Utara akan mengirimkan beberapa satelit mata-mata dalam waktu dekat untuk terus mengamankan kemampuan pengawasan di Korea Selatan dan wilayah lain yang menjadi kepentingan angkatan bersenjata Korea Utara.
“Peluncuran satelit pengintai adalah hak sah (Korea Utara) untuk memperkuat kemampuan pertahanan diri,” kata KCNA.