Reporter: Maria Nugu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Kehakiman AS berhasil membuat kesepakatan dengan Jho Low untuk menyita asetnya pada Rabu (31/10). Penyitaan ini terkait dana US$1 miliar yang melibatkan perusahaan investasi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.
Pihak berwenang Amerika Serikat menyatakan dana sekitar US$4,5 miliar telah digelapkan dari perusahaan tersebut, dan sebanyak US$1 miliar telah disalahgunakan oleh Jho Low dan keluarganya.
Baca Juga: Menjelang pemilu AS, Twitter umumkan akan menolak iklan politik
Pemerintah Amerika Serikat, melalui Departemen Kehakiman mengajukan sejumlah gugatan untuk menyita aset Low sekitar US$1,7 miliar yang diduga dibeli dengan menggunakan dana curian dari 1MDB yang didirikan pada 2009 oleh mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
Departemen Kehakiman mengungkapkan dari kesepakatan yang dibuat dengan Low, ia setuju untuk menyerahkan jet pribadi, properti mewah di Beverly Hills dan London dan aset lainnya senilai US$700 juta.
Aset yang disita tersebut belum termasuk kapal pesiar senilai US$126 juta dan aset lainnya US$140 juta. Jika berhasil dirampungkan, maka penyitaan aset ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Departemen Kehakiman.
"Pesan dalam kasus ini adalah Amerika Serikat bukan tempat yang aman untuk menyimpan uang curian," kata A. Nicola T. Hanna dari Kejaksaan Distrik California Pusat.
Namun ia menyebutkan, kesepakatan yang berhasil dibuat dengan Low ini bukan berarti Low mengakui tindakan kriminal yang dituduhkan kepadanya.
Baca Juga: Bidik dana US$ 15 miliar, Alibaba akan IPO pada bulan depan
Melalui pengacaranya Low memberikan pernyataan mengenai kesepakatan yang ia setujui dengan Departemen Kehakiman Amerika Serikat.
“Saya sangat senang untuk mengkonfirmasi bahwa penyelesaian global yang menyeluruh dan penting telah dicapai dengan pemerintah Amerika Serikat," kata Low dalam pernyataannya.
Kesepakatan ini juga ikut menyita aset Low di Inggris dan Swiss serta dana dari penjualan kepemilikan saham Low di perusahaan musik EMI.
Pada dokumen pengadilan menyatakan Departemen Kehakiman dan Low akan bekerja sama untuk menyelesaikan gugatan atas aset lain, termasuk perhiasan serta lukisan Picasso dan Vincent Van Gogh yang masih akan memerlukan persetujuan dari hakim.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri AS Pompeo sebut Partai Komunis China sebagai ancaman