Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat mulai mendistribusikan remdesivir, obat percobaan yang baru-baru ini disetujui untuk penggunaan darurat terhadap Covid-19, ke sejumlah daerah yang paling menderita karena wabah corona.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) mengatur sekitar 600.000 botol obat antivirus dari Gilead Sciences yang terbukti mengurangi waktu pemulihan bagi beberapa pasien, untuk dikirim ke otoritas kesehatan di New Jersey, Illinois, Michigan dan tiga negara bagian lainnya.
Baca Juga: Punya 2,3 juta personel militer tapi nol kasus corona, klaim China diragukan
Dilansir dari South China Morning Post, pengiriman dimulai pada hari Kamis dan akan berlanjut untuk enam minggu ke depan. Di sisi lain, Gilead Sciences menyumbangkan 900.000 botol obat lain ke seluruh dunia.
"Departemen kesehatan akan mendistribusikan dosis ke rumah sakit yang sesuai di negara bagian mereka karena departemen kesehatan negara bagian dan lokal memiliki wawasan terbesar tentang kebutuhan tingkat masyarakat untuk menanggapi Covid-19, termasuk distribusi perawatan yang tepat dalam persediaan yang terbatas," kata HHS.
Di bawah otorisasi penggunaan darurat yang diberikan oleh Food and Drug Administration (FDA) pada 1 Mei, rumah sakit dapat memberikan remdesivir secara intravena kepada pasien yang menggunakan ventilator atau memerlukan beberapa bentuk oksigenasi tambahan.
Covid-19 sendiri telah membunuh sekitar 77.000 orang di AS sejak pasien pertama di negara itu diidentifikasi pada Januari. Dan jumlah kasus positif corona kini sudah menyentuh lebih dari 1,25 juta kasus.
Baca Juga: Kini giliran Laut China Timur yang memanas karena insiden China-Jepang
Remdesivir adalah obat pertama yang disetujui oleh otoritas kesehatan pemerintah untuk mengobati Covid-19. FDA menunggu hasil tes lebih lanjut sebelum mengubah otorisasi penggunaan darurat menjadi persetujuan penuh.
Otorisasi regulator didorong oleh hasil awal studi oleh National Institutes of Health (NIH), yang menunjukkan bahwa obat tersebut mempersingkat waktu pemulihan pada 1.063 pasien dengan 31%, atau rata-rata sekitar empat hari, untuk dirawat di rumah sakit Covid-19.
Dr George Diaz, seorang spesialis penyakit menular yang merawat pasien Covid-19 pertama di AS, mengatakan bahwa penelitian remdesivir yang sedang berlangsung di kelompok rumah sakitnya menunjukkan hasil awal yang sangat menjanjikan.
Baca Juga: Obama sebut respons Trump pada virus corona benar-benar berantakan
Providence Health & Services, yang memiliki jaringan 51 rumah sakit di pantai barat AS, telah melakukan tinjauan retrospektif terhadap penggunaan obat-obatan rumah sakit dalam uji klinis.
Namun, para ahli perawatan kesehatan telah memperingatkan bahwa remdesivir tidak boleh dihitung untuk mengakhiri pandemi karena keterbatasan dalam cara pemberiannya dan pemahaman yang tidak lengkap tentang kemungkinan efek sampingnya.
Banyak yang mengatakan peraturan jarak sosial yang diberlakukan oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia perlu tetap dilakukan sampai vaksin Covid-19 ditemukan.
Baca Juga: Gara-gara lockdown, Elon Musk ancam pindahkan pabrik Tesla