Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Keputusan Korea Utara untuk menggunakan bandara internasional di dekat ibu kotanya sebagai tempat uji coba rudal merupakan hal yang benar-benar gila. Menurut para analis, hal ini mungkin menjadi cara bagi pemimpin Kim Jong Un untuk terus mengawasi sentara berharga miliknya.
NK News yang berbasis di Seoul seperti yang dilansir Reuters memberitakan, puing-puing tampak jatuh di dekat Pyongyang setelah kegagalan uji tembak dari bandara pada hari Rabu (16/3/2022). Media ini mengutip saksi yang tidak disebutkan namanya dan foto tes yang menunjukkan bola asap berwarna merah dengan pergerakan zig-zag dan meninggalkan jejak peluncuran roket di langit di atas kota.
Tidak ada konfirmasi segera mengenai kerusakan atau korban jiwa.
Peluncuran tersebut menggarisbawahi bahaya di balik keputusan Korea Utara untuk menggunakan bandara sebagai tempat utama dalam uji coba penembakan rudal besar. Bandara ini berada di Sunan sekitar 17 km (10 mil) barat laut ibukota Korea Utara.
Baca Juga: Korea Utara Diduga Luncurkan Rudal, Tapi Gagal Total
“Gagasan untuk menempatkan fasilitas khusus untuk mendukung pengembangan pengujian rudal di bandara internasional utama Korea Utara benar-benar gila,” ujar Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS), mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Minggu.
"Ini adalah bandara yang sangat aneh," tambahnya. "Dan itu semakin aneh sepanjang waktu."
Sejak Agustus 2017, Korea Utara telah melakukan peningkatan jumlah tes besar dari bandara Sunan, termasuk sepasang peluncuran rudal pada 27 Februari dan 5 Maret yang diyakini para pejabat AS sebagai tes pengembangan untuk rudal balistik antarbenua Hwasong-17.
Baca Juga: Korsel Curigai Tes ICBM, Kim Jong Un Serukan Perluasan Situs Peluncuran Luar Angkasa
Dengan pembangunan yang diyakini para analis sebagai fasilitas pendukung rudal balistik, bandara dapat mengambil peran utama saat Korea Utara bersiap untuk melakukan uji coba ICBM skala penuh pertama sejak 2017.
Lewis juga bilang, Korea Utara tampaknya menjadi satu-satunya negara yang telah melakukan uji coba rudal dari bandara internasional utamanya, dan mungkin berencana untuk menggunakan situs tersebut untuk mengembangkan teknologi yang secara khusus terkait dengan ICBM-nya.
Peluncuran yang gagal pada hari Rabu sangat mengkhawatirkan mengingat kedekatan bandara dengan Pyongyang. Sebelumnya, pada tahun 2017 sebuah rudal balistik jarak menengah Hwasong-12 yang ditembakkan dari lokasi yang berbeda gagal setelah diluncurkan dan menabrak daerah berpenduduk.
