Sumber: Cointelegraph | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah trader yang memperingatkan kemungkinan terjadinya koreksi harga Bitcoin (BTC) dalam waktu dekat diduga tidak sepenuhnya objektif. Menurut seorang analis Bitcoin, sebagian dari mereka mungkin didorong oleh kepentingan pribadi, bukan pandangan pasar yang netral.
Dalam wawancara di Mr. M Podcast yang tayang di YouTube pada Jumat, analis Bitcoin PlanC menyebut bahwa trader yang baru saja menjual Bitcoin cenderung menginginkan harga turun agar bisa membeli kembali di level yang lebih rendah.
“Jika Anda sudah menjual, tentu Anda menginginkan harga lebih rendah,” kata PlanC.
“Seluruh alasan Anda menjual adalah karena Anda berpikir pasar bearish akan datang. Jadi Anda akan lebih vokal di media sosial,” tambahnya.
Sentimen Media Sosial Bitcoin Masih Positif
PlanC menyoroti bahwa banyak pelaku pasar kini memantau aktivitas di media sosial untuk membaca arah sentimen Bitcoin — mulai dari interaksi komunitas hingga prediksi harga.
Baca Juga: JPMorgan Prediksi Harga Bitcoin Bisa Tembus Segini dalam 6–12 Bulan ke Depan
Hal ini terjadi di tengah penurunan sentimen pasar kripto secara keseluruhan. Crypto Fear & Greed Index pada pembaruan hari Sabtu mencatat skor 20, menandakan kondisi “Extreme Fear” atau ketakutan ekstrem di kalangan investor.
Namun, data dari Santiment menunjukkan bahwa sentimen media sosial terhadap Bitcoin masih positif, dengan 57,78% unggahan bernada positif, 15,80% netral, dan 26,42% negatif.
PlanC: Kemungkinan Besar Harga Bitcoin Sudah Capai Titik Dasar
Menurut PlanC, penurunan harga Bitcoin di bawah level psikologis US$100.000 hingga ke US$98.000 kemungkinan menandai titik dasar (bottom) lokal untuk sementara waktu.
“Saya pikir ada peluang cukup besar bahwa itu merupakan titik dasar utama,” ujarnya.
“Kalaupun belum, saya tidak melihat harga akan turun jauh lebih rendah lagi,” tambahnya.
Saat ini, harga Bitcoin telah rebound ke level US$103.562, berdasarkan data CoinMarketCap. Meski begitu, PlanC mengingatkan bahwa koreksi kecil tambahan masih mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Peringatkan Amerika Menuju Marxisme, Serukan Investasi Bitcoin
“Mungkin akan ada satu kali lagi penurunan singkat dalam satu atau dua minggu ke depan. Bisa jadi turun ke sekitar US$95.000,” jelasnya.
Analis Lain Masih Bersikap Bearish
Komentar PlanC muncul di tengah meningkatnya proyeksi negatif (bearish) dari analis lain terhadap Bitcoin.
Analis Bloomberg, Mike McGlone, dalam unggahannya di platform X pada Kamis, menyebut bahwa harga Bitcoin yang menyentuh US$100.000 bisa menjadi “rintangan menuju US$56.000.”
Sementara itu, CEO ARK Invest, Cathie Wood, dilaporkan memangkas proyeksi harga jangka panjang Bitcoin sebesar US$300.000 dari perkiraan sebelumnya.













