kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Analis Sebut Harga Emas Terlalu Panas, Dana Bisa Kabur ke Bitcoin!


Senin, 20 Oktober 2025 / 05:25 WIB
Analis Sebut Harga Emas Terlalu Panas, Dana Bisa Kabur ke Bitcoin!
ILUSTRASI. Perdagangan emas kini dinilai sudah terlalu panas (overheated).


Sumber: Benzinga | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Perdagangan emas kini dinilai sudah terlalu panas (overheated). Hal tersebut diungkapkan oleh CEO Coin Bureau, Nick Puckrin.

Menurutnya, kenaikan harga emas ke rekor tertingginya memicu proyeksi baru, di mana Goldman Sachs kini memperkirakan logam mulia ini bisa menembus level US$ 4.900 pada Desember tahun depan.

“Tapi investor harus ingat, hal seperti ini sering terjadi ketika suatu perdagangan sudah terlalu panas. Lonjakan harga emas saat ini lebih banyak digerakkan oleh momentum ketimbang fundamental — dan perdagangan berbasis momentum biasanya cepat kehilangan tenaga,” ujar Puckrin dalam catatan yang dibagikannya kepada Benzinga pekan lalu.

Puckrin menambahkan, salah satu indikator yang menunjukkan pasar emas sedang “overheated” adalah Relative Strength Index (RSI), alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur kekuatan tren pasar.

“RSI emas saat ini sudah di atas angka 80, dan itu biasanya menandakan kondisi overbought,” katanya.

Tahun ini, emas menjadi aset dengan performa terbaik, di tengah ketidakpastian kebijakan global dan meningkatnya ketegangan perdagangan. 

Baca Juga: Tabel Harga Emas Antam 19 Oktober 2025: Apakah Ada Perubahan Harga?

Harga emas terus menanjak tajam dalam beberapa minggu terakhir karena kekhawatiran akan pelemahan nilai mata uang utama seperti dolar AS. Saat ini, harga emas berada di kisaran US$ 4.160 per ons, naik hampir 58% sejak awal tahun.

Namun, Puckrin memperingatkan bahwa setelah kenaikan panjang ini, investor kemungkinan akan mengalihkan modal mereka ke aset lain yang dinilai undervalued, seperti logam dan komoditas lain, aset riil yang ditokenisasi, serta Bitcoin.

“Pergantian arah ini bisa menjadi narasi utama di sisa tahun 2025, saat emas mulai kehilangan momentum,” tulisnya.

Baca Juga: Perhatikan Strategi Investasi Emas Saat Harga Sedang Tinggi




TERBARU

[X]
×