CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ancaman militer China meningkat, Taiwan pastikan beli lebih banyak rudal Amerika


Kamis, 22 April 2021 / 05:41 WIB
Ancaman militer China meningkat, Taiwan pastikan beli lebih banyak rudal Amerika
ILUSTRASI. Pemerintah Taiwan berjanji untuk membeli lebih banyak rudal jarak jauh dari Amerika Serikat (AS). REUTERS/Stephen Lam


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LAUT CHINA SELATAN. Pemerintah Taiwan berjanji untuk membeli lebih banyak rudal jarak jauh dari Amerika Serikat (AS) seiring peningkatan aktivitas militer China di daerah tersebut.

Melansir Express.co.uk, Kementerian Pertahanan Taiwan menegaskan bahwa negaranya akan membeli lebih banyak senjata militer dari AS. Koresponden DW News William Yang menjelaskan kepada pembawa acara DW News Biresh Banerjee, terkait ketegangan tinggi di wilayah Laut China Selatan. Dia juga merefleksikan Taiwan yang beradaptasi dengan potensi ancaman dari China dengan menyesuaikan strategi yang diambil.

Banerjee sempat menanyakan kepada Yang, tentang bagaimana Taiwan menanggapi aktivitas militer China baru-baru ini di sekitar pulau tersebut.

"Sore ini kami mengetahui bahwa Kementerian Pertahanan Taiwan berencana untuk membeli lebih banyak rudal jarak jauh dari AS. Dalam beberapa pekan terakhir kami mengetahui bahwa Taiwan juga meluncurkan program pertahanannya sendiri dan mengembangkan senjatanya sendiri," papar Yang seperti yang dikutip Express.co.uk.

Baca Juga: Xi Jinping: Dunia menginginkan keadilan, bukan hegemoni

Dia menambahkan, "Kami melihat aksi China yang meningkatkan jumlah pengiriman pesawat militer mereka ke ADIZ (zona identifikasi pertahanan udara) Taiwan di bagian barat daya."

Yang juga menyoroti bagaimana Taiwan menyesuaikan strategi militernya sendiri. "Taiwan juga telah mengubah strateginya sendiri," imbuhnya.

"Daripada mengirim jet tempur dan mencegat jet tempur China sepanjang waktu, mereka menggunakan rudal jarak jauh mereka untuk mencoba melacak dan melihat apakah pesawat militer China telah melakukan sesuatu yang mengancam keamanan secara keseluruhan," tambahnya. 

Baca Juga: Duterte akan kirim kapal perang ke Laut China Selatan, ini tujuannya

Tentang strategi China dan Taiwan, Yang melihat bahwa  China telah benar-benar mengubah strateginya. "Ini menjadi jauh lebih ambigu tentang niat atau motif di balik gerakan militer China. Para ahli telah berulang kali memperingatkan Taiwan bahwa jika Taiwan terus menggunakan kekuatan penuhnya untuk menanggapi, itu akan membebani keuangan angkatan udara dan angkatan laut," urai Yang.

Padahal di saat yang sama, dibutuhkan waktu bagi tentara untuk berlatih senjata baru dan jenis strategi lain yang dapat mereka gunakan dalam pertempuran nyata.

"Taiwan telah belajar menjadi lebih sabar dan cerdas. Mereka juga menjadi lebih ambigu dalam hal bagaimana menanggapi ancaman dan agresi militer China yang sering terjadi," katanya. 

Pada tahun 2020 Taiwan adalah pembeli senjata dan peralatan buatan AS terbesar.

Taipei membeli barang-barang militer senilai US$ 11,8 miliar pada tahun 2020.

Selanjutnya: Sempat lewat Selat Sunda, Prancis kerahkan kapal selam nuklir ke Laut China Selatan



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×