Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut delapan pesawat pembom dan empat jet tempur China memasuki sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada hari Sabtu.
Di sisi lain, angkatan udara Taiwan mengerahkan rudal untuk memantau serangan tersebut.
China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya telah melakukan penerbangan hampir setiap hari di atas perairan antara bagian selatan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Boris Johnson: Ada bukti bahwa varian baru virus corona di Inggris lebih mematikan
Namun mereka umumnya hanya terdiri dari satu atau dua pesawat pengintai.
Kehadiran begitu banyak pesawat tempur China dalam misi ini, dimana Taiwan mengatakan kampanye ini terdiri dari delapan pembom H-6K berkemampuan nuklir dan empat jet tempur J-16, adalah hal yang tidak biasa.
Sebuah peta yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan bahwa pesawat China yang juga termasuk pesawat anti-kapal selam Y-8, terbang di atas perairan yang sama di mana misi Tiongkok terbaru telah berlangsung di dekat Kepulauan Pratas, meskipun masih jauh dari daratan Taiwan.
Baca Juga: Meski sudah lengser, upaya pemakzulan Trump jalan terus
"Serangan peringatan lintas udara telah ditugaskan, peringatan radio dikeluarkan dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas tersebut," kata Kementerian dalam sebuah pernyataan singkat.
Belum ada komentar langsung dari China. Di masa lalu China mengatakan telah melakukan latihan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan negara.
Beijing telah menyaksikan peningkatan dukungan AS untuk Taiwan, terutama selama pemerintahan Donald Trump. Tahun lalu, selama kunjungan pejabat senior AS ke Taipei, pesawat China melintasi garis median Selat Taiwan, yang biasanya berfungsi sebagai penyangga tidak resmi.
Baca Juga: Kekuatan militer dunia: AS jawaranya, Indonesia peringkat berapa?
Penerbangan oleh pembom dan pejuang China terjadi hanya beberapa hari setelah Joe Biden menjabat sebagai presiden AS.
Emily Horne, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan komitmen AS untuk Taiwan tetap kokoh setelah duta besar de facto pulau tersebut di Washington, Hsiao Bi-khim, menghadiri pelantikan Biden pada hari Rabu lalu.