Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Oktober, ekspor Tiongkok tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari dua tahun pada bulan Oktober.
Pemicunya adalah pabrik-pabrik bergegas mengirimkan inventaris ke pasar-pasar utama untuk mengantisipasi tarif lebih lanjut dari AS dan Uni Eropa, karena ancaman perang dagang dua front semakin besar.
Melansir Reuters, kemenangan besar Donald Trump dalam pemilihan presiden AS telah memperjelas janji kampanyenya untuk mengenakan tarif pada impor Tiongkok lebih dari 60% dan kemungkinan akan memacu perpindahan stok ke gudang-gudang di pasar ekspor No. 1 Tiongkok.
Ancaman tarif Trump mengguncang pemilik pabrik dan pejabat Tiongkok, dengan pengiriman senilai sekitar US$ 500 miliar setiap tahunnya. Sementara, ketegangan perdagangan dengan Uni Eropa, yang tahun lalu mengambil barang-barang Tiongkok senilai US$ 466 miliar, semakin meningkat.
Momentum ekspor telah menjadi satu titik terang bagi ekonomi China yang kini sedang berjuang karena kepercayaan rumah tangga dan bisnis telah terkikis oleh krisis utang pasar properti yang berkepanjangan.
Baca Juga: Begini Prediksi Melania Trump tentang Masa Depan AS di Bawah Pemerintahan Suaminya
Data bea cukai menunjukkan pada hari Kamis (7/11/2024), tingkat ekspor dari ekonomi terbesar kedua di dunia tumbuh 12,7% (dalam basis tahun-ke-tahun) pada bulan lalu. Pencapaian tersebut melampaui perkiraan peningkatan 5,2% dalam jajak pendapat ekonom Reuters dan kenaikan 2,4% pada bulan September.
Sedangkan tingkat impor turun 2,3%, dibandingkan dengan ekspektasi penurunan 1,5%, berubah negatif untuk pertama kalinya dalam empat bulan.
Surplus perdagangan Tiongkok tumbuh menjadi US$ 95,27 miliar bulan lalu, naik dari posisi US$ 81,71 miliar pada September.
"Kita dapat mengantisipasi banyaknya front-loading memasuki kuartal keempat, sebelum tekanan mulai terjadi pada tahun 2025," kata Xu Tianchen, ekonom senior di Economist Intelligence Unit.
Dia menambahkan, "Saya pikir itu terutama karena Trump. Ancaman itu menjadi lebih nyata."
Baca Juga: Trump Terpilih sebagai Presiden, Gapki Optimis Ekpor ke CPO ke AS akan Bertambah