kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi virus corona dari China, AS melakukan screening penumpang di tiga bandara


Sabtu, 18 Januari 2020 / 09:45 WIB
Antisipasi virus corona dari China, AS melakukan screening penumpang di tiga bandara


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pejabat Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat menyatakan Amerika Serikat akan memulai upaya screening di tiga bandara Amerika Serikat untuk mendeteksi para wisatawan dari Wuhan, China yang mungkin memiliki gejala virus pernapasan baru yang sejauh ini telah menewaskan dua orang dan menginfeksi 45 lainnya.

Mengutip Reuters, Sabtu (18/1), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Center for Disease Control and Prevention/CDC) mengatakan screening di bandara San Fransisco, New York dan Los Angeles dimulai pada Jumat (17/1) dan fokus pada wisatawan ke AS yang melalui penerbangan langsung atau terhubung dengan Wuhan.

Sejauh ini, virus baru tersebut telah menyebar ke luar China, yakni ke Jepang dan Thailand. Para pejabat CDC dalam konferensi pers mengatakan, mereka berharap lebih banyak kasus dilaporkan di China. Namun, menurut CDC risiko bagi orang AS dinilai rendah.

Baca Juga: Waspada virus mematikan dari China, Dinkes Bali akan pasar thermoscanner

Martin Cetron, direktur Divisi Migrasi dan Karantina Global CDC mengatakan CDC akan mengirimkan sekitar 100 staf tambahan ke tiga bandara, Los Angeles International, San Francisco International dan John F. Kennedy International New York untuk menambah staf yang ada di tiga stasiun karantina yang berlokasi di bandara tersebut.

Di bawah prosedur screening, wisatawan dari Wuhan akan dibawa ke area terpisah di bandara, di mana mereka akan mengisi kuesioner dan diperiksa apakah ada demam. Mereka yang memiliki gejala akan ditanya terkait kesehatan dan mereka yang membutuhkan tindak lanjut akan dirujuk ke fasilitas perawatan kesehatan yang ditunjuk untuk pengujian lebih lanjut.

CDC mengatakan akan menyesuaikan prosedur screening saat investigasi wabah berlanjut.

Virus corona, merupakan keluarga dari virus menyebabkan infeksi mulai dari flu biasa hingga sindrom pernafasan akut yang parah (SARS), berasal dari China pada tahun 2002 dan menyebar ke 37 negara serta menewaskan 774 orang.

Sejauh ini, para pejabat kesehatan tidak menganggap virus baru dari China mematikannya sama dengan SARS, tetapi penyelidikan masih terus berkembang dan masih banyak yang tidak diketahui tentang apakah virus itu dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang.

"Ini adalah tahap investigasi di mana kita perlu melanjutkan dengan hati-hati dan bersiap untuk segala kemungkinan,"kata Nancy Messonnier, ahli penyakit pernapasan CDC.

"Sangat masuk akal bahwa akan ada kasus di AS,"kata Messonnier. "Itulah sebabnya kami melakukan screening ini."

Baca Juga: Jelang Tahun Baru Imlek, Asia waspadai virus mematikan dari China

Masih belum jelas seberapa cepat virus dapat ditularkan, tetapi ada indikasi menyebar terbatas dari orang ke orang, menurut pejabat CDC.

WHO pekan ini memberikan panduan kepada rumahsakit di seluruh dunia tentang pencegahan dan pengendalian infeksi seandainya ada virus baru menyebar. Tidak ada pengobatan khusus untuk virus ini, tetapi antivirus sedang dipertimbangkan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×