Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Anutin Charnvirakul dari Thailand terpilih sebagai Perdana Menteri Thailand, setelah dengan mudah memenangkan pemungutan suara parlemen. Ia menggantikan PM sebelumnya yang berasal dari partai berkuasa keluarga Shinawatra yang dulunya dominan.
Kemenangan ini sekaligus menjadi pukulan telak pasca pemecatan putri Thaksin, Paetongtarn Shinawatra, oleh Mahkamah Konstitusi pekan lalu. Ia adalah perdana menteri keenam yang didukung oleh keluarga Shinawatra.
Dengan dukungan kuat dari oposisi, Anutin dengan mudah melewati ambang batas lebih dari separuh suara majelis rendah yang dibutuhkan untuk menjadi perdana menteri.
Baca Juga: Thailand Diguncang Prahara Politik, Mantan PM Thaksin Shinawatra Tinggalkan Negaranya
Kemenangan Anutin dalam pemungutan suara DPR hari Jumat merupakan hasil dari kesepakatan dengan partai oposisi progresif yang merupakan kekuatan terbesar di parlemen, Partai Rakyat. Partai tersebut dibujuknya dengan janji untuk mengadakan referendum amandemen konstitusi dan menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu empat bulan.
Noo, sapaan akrab Anutin, adalah politikus berusia 58 tahun. Ia adalah anak dari Chavarat Charnvirakul, politikus sekaligus pengusaha yang pernah menjadi perdana menteri sementara Thailand.
Anutin juga pewaris perusahaan konstruksi Stecon Group. Perusahaan ini yang membangun gedung parlemen di Bangkok.
Ia memulai karier melalui Partai Thai Rak Thai, partai yang didirikan Thaksin Shinawatra.Namun, Noo sempat dilarang berpolitik selama lima tahun setelah Thai Rak Thai dibubarkan pada 2007. Pada 2012, Anutin kembali ke panggung politik sebagai pimpinan Bhumjaithai.
Baca Juga: Perdana Menteri Thailand Diberhentikan, Ini Daftar Calon Penggantinya
Sementara, mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra sendiri saat ini telah bertolak ke Dubai di pada Kamis (4/9) malam. Tepatnya, sehari sebelum parlemen melakukan pemungutan suara untuk memilih perdana menteri baru.
Dalam sebuah unggahan di X, Thaksin mengatakan ia berada di Dubai untuk pemeriksaan kesehatan dan bertemu teman-teman lama.
"Saya akan kembali ke Thailand pada tanggal 8 September untuk menghadiri sidang pengadilan secara langsung pada tanggal 9," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/9/2025).