Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Demo rompi kuning di Prancis disebut oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024).
Pada waktu itu, Gibran menanyakan kepada cawapres nomor urut 3, Mahfud MD tentang bagaimana cara mengatasi green inflation.
"Namanya green inflation, kita kasih contoh yang simpel aja. Demo rompi kuning di Prancis, bahaya sekali, sudah memakan korban. Harus kita antisipasi. kita belajar dari negara maju," ungkapnya.
Lalu, apa sebenarnya itu demo rompi kuning di Prancis?
Baca Juga: Apa Itu Ekonomi Hijau? Ini Pengertian Menurut Para Ahli, Contoh, dan Pilarnya
Apa itu demo rompi kuning di Prancis?
Demo rompi kuning di Prancis adalah aksi unjuk rasa untuk menentang kenaikan pajak dan harga bahan bakar diesel yang terjadi pada akhir 2018 silam.
Pasalnya, harga diesel telah naik 23% selama 12 bulan terakhir. Apalagi, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menerapkan tambahan kenaikan pajak 6,5 sen pada diesel dan 2,9 sen pada bensin mulai 1 Januari 2019.
Padahal, selama ini diesel banyak digunakan pengendara dan relatif lebih murah karena nilai pajaknya rendah dibanding jenis bahan bakar lain.
Dikutip dari laman BBC.com, Macron beralasan pajak diesel perlu dinaikkan karena harga bahan bakar dunia melonjak. Lagipula, menurutnya, pajak bahan bakar fosil perlu ditingkatkan guna mendanai investasi energi terbarukan.
Baca Juga: Inflasi Melambung, Bank Sentral Global Bersiap Naikkan Suku Bunga
Kenaikan harga bahan bakar diesel untuk mendanai investasi energi terbarukan ini dapat meningkatkan inflasi dari sektor bahan bakar. Inilah yang disebut sebagai green inflation atau inflasi hijau.
Setelah ditentang, pemerintah sepakat menunda kenaikan pajak bahan bakar sekaligus mematok harga gas dan listrik untuk 2019.
Para pengunjuk rasa disebut demonstran "gilets jaunes" karena mereka mengenakan rompi kuning yang wajib ada di setiap kendaraan di Prancis.
Awalnya, mereka menggelar unjuk rasa menentang kenaikan pajak bahan bakar diesel. Akan tetapi, gerakan 'rompi kuning' tidak berhenti.
Unjuk rasa kemudian melebar ke topik lainnya, seperti tuntutan kenaikan upah, penurunan pajak, fasilitas pensiun yang lebih baik, serta kemudahan kriteria masuk universitas.
Baca Juga: Ditampar orang tak dikenal, bagaimana reaksi Presiden Prancis?
Pada waktu demo rompi kuning di Prancis, sebanyak 125.000 demonstran turun ke jalanan di seluruh negeri pada Sabtu (8/12) siang, dan 10.000 di antaranya berunjuk rasa di Paris, yang juga mencatat kerusakan paling parah akibat bentrokan.
Surat kabar Le Parisien melaporkan, sedikitnya 50 kendaraan dibakar, puluhan toko dirusak, dan sebagian lainnya dijarah.
Beberapa pejabat kota mengatakan huru-hara di Paris menimbulkan kerusakan bernilai jutaan poundsterling.
Pada Jumat (7/12), federasi peritel Prancis mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa para peritel telah kehilangan sekitar satu miliar euro (Rp 16,5 triliun) sejak demonstrasi dimulai pada 17 November.
Wartawan BBC Lucy Williamson di Paris mengatakan, tujuan utama demonstrasi itu adalah menyoroti frustrasi atas ekonomi dan ketidakpercayaan politik dari keluarga-keluarga pekerja miskin, yang masih memiliki dukungan luas.
Baca Juga: Indonesia baru wacana dan drama, Prancis tak cuma reshuffle, kabinet bubar jalan
Apa itu green inflation atau inflasi hijau?
Green inflation atau inflasi hijau adalah kenaikan harga barang akibat kebijakan lingkungan yang dibuat demi mengusung transisi ke energi hijau.
Saat melakukan transisi dari energi fosil ke energi terbarukan, maka akan ada peningkatan permintaan pasar sehingga harga akan naik menyesuaikan dengan supply barang yang tersedia.
Secara umum dalam dunia pasar, inflasi hijau (green inflation) yaitu kontribusi kebijakan lingkungan terhadap biaya penyediaan barang dan jasa yang diteruskan melalui rantai pasokan ke harga konsumen.
Baca Juga: Mata uang euro berkuasa atas dollar
Saat pemerintah terus menggaungkan perubahan transisi energi ke energi terbarukan, akan ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga.
Seperti yang terjadi di Prancis, saat pemerintah Prancis ingin beralih ke energi terbarukan kemudian memilih kebijakan untuk menaikkan harga energi bahan bakar fosil yakni diesel dapat menyebabkan green inflation atau inflasi hijau.
Demikian penjelasan mengenai demo rompi kuning di Prancis akibat dari green inflation atau inflasi hijau.