kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Apa yang Membuat Algoritma TikTok Begitu Istimewa?


Sabtu, 20 Desember 2025 / 15:45 WIB
Apa yang Membuat Algoritma TikTok Begitu Istimewa?
ILUSTRASI. TIKTOK-GRINDR/PRIVACY (REUTERS/Dado Ruvic)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Apa yang Membuat Algoritma TikTok Begitu Kuat?

Para analis menilai keunggulan TikTok tidak hanya terletak pada algoritmanya, tetapi juga pada cara algoritma tersebut bekerja bersama format video pendek.

Berbeda dengan platform seperti Meta yang mengandalkan social graph (jaringan pertemanan dan akun yang diikuti), TikTok membangun sistem rekomendasinya berdasarkan interest signals atau sinyal ketertarikan pengguna.

Algoritma ini mempelajari perilaku pengguna mulai dari durasi menonton, pengulangan video, hingga interaksi untuk memahami minat secara cepat dan presisi.

Format video pendek membuat algoritma TikTok jauh lebih dinamis dan mampu menangkap perubahan preferensi pengguna dari waktu ke waktu, bahkan hingga tingkat minat yang berbeda pada jam-jam tertentu dalam sehari.

Selain itu, TikTok sejak awal dirancang sebagai aplikasi berbasis ponsel, memberi keunggulan dibandingkan platform lain yang awalnya dikembangkan untuk layar komputer dan baru beradaptasi ke perangkat mobile.

Keuntungan lain datang dari status TikTok sebagai early mover. Instagram baru meluncurkan Reels pada 2020, sementara YouTube memperkenalkan Shorts pada 2021.

Keduanya tertinggal dalam hal akumulasi data, pengalaman produk, dan penyempurnaan algoritma dibandingkan TikTok.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Menguat, Saham Teknologi Bangkit, Nike Anjlok

Apa Temuan Riset Tentang Algoritma TikTok?

TikTok juga secara aktif merekomendasikan konten di luar minat utama pengguna.

Manajemen TikTok berulang kali menyatakan strategi ini penting untuk menciptakan pengalaman penemuan konten (content discovery).

Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu oleh peneliti dari Amerika Serikat dan Jerman menemukan bahwa algoritma TikTok “mengeksploitasi minat pengguna pada 30% hingga 50% video rekomendasi”.

Studi tersebut menganalisis data dari 347 pengguna TikTok dan lima bot otomatis.

Menurut para peneliti, strategi ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman terhadap minat pengguna atau memaksimalkan retensi dengan menyajikan video yang berada di luar minat yang sudah diketahui. Temuan tersebut dipublikasikan dalam makalah berjudul “TikTok and the Art of Personalization”.

Selanjutnya: IHSG Melemah, Asing Justru Borong 10 Saham Ini Selama Sepekan

Menarik Dibaca: Lipstik Berubah Warna? Ini 4 Ciri-Ciri Lipstik Kedaluwarsa




TERBARU

[X]
×