kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   0,00   0,00%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Apple Bakal Gelontorkan US$ 100 Miliar untuk Manufaktur AS


Kamis, 07 Agustus 2025 / 06:44 WIB
Apple Bakal Gelontorkan US$ 100 Miliar untuk Manufaktur AS
ILUSTRASI. Raksasa teknologi Apple Inc akan mengumumkan komitmen baru senilai US$ 100 miliar untuk memperkuat sektor manufaktur dalam negeri Amerika Serikat (AS), menurut pernyataan seorang pejabat Gedung Putih pada Rabu (6/8/2025). REUTERS/Lucas Jackson


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Raksasa teknologi Apple Inc akan mengumumkan komitmen baru senilai US$ 100 miliar untuk memperkuat sektor manufaktur dalam negeri Amerika Serikat (AS), menurut pernyataan seorang pejabat Gedung Putih pada Rabu (6/8/2025).

Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, menyebutkan bahwa komitmen ini merupakan tambahan dari rencana investasi Apple sebelumnya.

Langkah ini juga selaras dengan kebijakan tarif dan agenda dagang Presiden Donald Trump yang bertujuan membawa kembali produksi ke dalam negeri.

Baca Juga: Trump Akan Tunjuk Pengganti Sementara Gubernur The Fed Adriana Kugler

Pada Februari lalu, Apple telah mengumumkan rencana investasi senilai US$ 500 miliar di AS selama empat tahun ke depan.

Rencana tersebut mencakup pembangunan pabrik besar di Texas untuk server berbasis kecerdasan buatan, serta penciptaan sekitar 20.000 lapangan kerja di bidang penelitian dan pengembangan.

Apple belum memberikan komentar resmi terkait laporan terbaru ini.

Tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Trump telah membebani Apple sekitar US$ 800 juta pada kuartal Juni lalu.

Kebijakan tersebut juga mendorong sebagian konsumen untuk membeli iPhone lebih awal pada musim semi tahun ini.

Untuk mengurangi dampak tarif, Apple telah mengalihkan sebagian produksi ke negara lain. iPhone untuk pasar AS kini banyak diproduksi di India, sedangkan produk lain seperti Mac dan Apple Watch diproduksi di Vietnam.

Baca Juga: Wall Street Menguat Rabu (6/8), Nasdaq Melesat 1% Dipimpin Lonjakan Saham Apple

Tarif akhir terhadap berbagai produk Apple masih belum pasti, meski sejumlah produk saat ini telah mendapatkan pengecualian.

"Pengumuman hari ini bersama Apple adalah kemenangan lain bagi sektor manufaktur kita. Ini akan membantu membawa kembali produksi komponen-komponen penting guna melindungi keamanan ekonomi dan nasional Amerika," kata juru bicara Gedung Putih, Taylor Rogers, dalam pernyataan tertulis.

Investasi Apple sebesar US$ 500 miliar yang diumumkan sebelumnya mencakup berbagai bentuk belanja, mulai dari pembelian dari pemasok AS, hingga produksi film dan acara televisi untuk layanan Apple TV+.

CEO dan CIO Laffer Tengler Investments, Nancy Tengler yang perusahaannya memiliki saham Apple mengatakan bahwa langkah Apple ini merupakan solusi cerdas untuk merespons tekanan Presiden Trump agar semua iPhone diproduksi di AS.

Baca Juga: Trump Ancam Tarif 100% untuk Chip Impor, Kecuali Diproduksi di AS

“Saham Apple naik karena kabar ini, kemungkinan karena investor melihat ini sebagai isyarat damai dari (CEO Apple) Tim Cook yang selama ini relatif diam menanggapi tekanan terhadap perusahaannya,” kata Tengler.

Sebelumnya, penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, sempat mengatakan kepada Fox Business Network bahwa Apple akan mengumumkan rencana investasi pada Rabu, di tengah gelombang komitmen investasi dari berbagai perusahaan dan negara selama masa pemerintahan Trump.

Selanjutnya: Ini 3 Kejanggalan Laporan BPS Soal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12% Menurut Ekonom

Menarik Dibaca: Ini Dia Saham Top Leaders, Pendorong Terbesar Bagi IHSG Selama Ini




TERBARU

[X]
×