kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Apple Inc dikabarkan dapat insentif senilai US$ 6,6 miliar dari India


Senin, 14 September 2020 / 15:19 WIB
Apple Inc dikabarkan dapat insentif senilai US$ 6,6 miliar dari India
ILUSTRASI. Logo Apple. Apple Inc dikabarkan dapat insentif senilai US$ 6,6 miliar dari India. REUTERS/Gonzalo Fuentes


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Rencana pemerintah India memboyong manufaktur global ke dalam negeri semakin mantap. Mengutip Bloomberg pada Senin (14/9), Apple Inc dikabarkan mendapatkan persetujuan untuk berpartisipasi dalam program stimulus manufaktur senilai US$ 6,6 miliar itu.

Hal ini terungkap dari sumber yang mengetahui persoalan tersebut. Ia menyebut pada pertemuan kabinet pada hari Rabu (16/9), pemerintah India diharapkan menyetujui rencana yang bertujuan menghasilkan US$ 150 miliar dalam produksi telepon seluler selama lima tahun ke depan.

“Selain Apple, produsen telepon yang telah disetujui oleh komite pemerintah ialah pemasok utama Apple Foxconn Technology Group, yang telah mengajukan dua aplikasi. Selain itu juga ada Wistron Corp dan Pegatron Corp”, kata sumber tersebut.

Baca Juga: Muncul virus demam babi Afrika, Jepang setop impor daging babi dari Jerman

Ketiga perusahaan tersebut membuat hampir setiap iPhone yang dijual secara global di pabrik-pabrik yang saat ini sebagian besar berlokasi di China.

Insentif manufaktur yang berada dalam program Production Linked Incentive (PLI) ini bertujuan untuk menarik merek ponsel pintar terbesar di dunia agar membuat produknya di India. Hasil produksi itu nantinya diharapkan bisa diekspor ke penjuru dunia.

Selain kontraktor Apple, Samsung Electronics Co adalah satu-satunya pelamar lain untuk lima slot yang dialokasikan untuk perusahaan asing. Pembuat telepon terbesar di China yakni Huawei Technologies Co. dan BBK Group yang memproduksi merek seperti Oppo dan Vivo, tak berminat.

Langkah India mengundang berbagai manufaktur global memanfaatkan momentum memanasnya hubungan dagang dan politik antara AS dan China. India berupaya menari merek global untuk mengurangi ketergantungan mereka pada China.

Jika berhasil, program ini dapat menggerakkan perubahan dalam manufaktur elektronik dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga: Rusia gelar latihan militer besar-besaran, Indonesia hadir sebagai pengamat?

"Ini adalah langkah bijaksana pemerintah yang bertujuan merayu Apple untuk membawa manufaktur iPhone yang signifikan ke India karena, ketika pembuat iPhone bergeser, seluruh ekosistem mengikuti. Lima tahun ke depan akan dramatis, dan India bisa menjadi China baru dalam pembuatan ponsel,” kata Hari Om Rai, ketua dan pendiri Lava International Ltd., perusahaan lokal pembuat telepon terbesar di India.

Lava, yang berbasis di pinggiran kota New Delhi, adalah salah satu pembuat telepon India yang mengajukan permohonan insentif manufaktur, bersama dengan Karbonn Mobiles dan Dixon Technologies India Ltd.

Untuk menerima insentif, pabrikan asing termasuk Foxconn, Wistron dan Samsung harus berkomitmen pada investasi spesifik dan target produksi perangkat yang dijual setidaknya seharga US$ 200. Pembuat telepon India tidak akan memiliki batasan seperti itu.

Bulan lalu, Ravi Shankar Prasad, menteri elektronik dan teknologi informasi India, mengatakan kepada wartawan bahwa Apple menyumbang 37% dan Samsung 22% dari pangsa pendapatan penjualan global dari ponsel.

“Skema insentif akan meningkatkan banyak basis manufaktur mereka di negara itu," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pengobatan tradisional jadi rahasia China melawan ganasnya Covid-19

“Pegatron, perakit iPhone terbesar kedua setelah Foxconn dengan sejumlah pabrik di China, mengatakan pada Juli akan mendirikan pabrik di India. Apple menyumbang lebih dari setengah bisnis Pegatron. Jika disetujui, pabrik pertama Pegatron di India akan memenuhi syarat untuk PLI,” kata sumber tersebut.

Credit Suisse menyebutkan dalam lima tahun ke depan, India dapat menarik tambahan 10% dari produksi handset global. Meskipun negara ini adalah pasar handset terbesar kedua di dunia dengan pertumbuhan penjualan domestik yang kuat.

Tujuan pemerintah jelas dalam membangun raksasa manufaktur global untuk menyaingi China. Hampir dua pertiga dari program stimulus ditujukan untuk pasar ekspor.

Pankaj Mohindroo, ketua Asosiasi Seluler dan Elektronik India, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili pembuat telepon terkemuka termasuk Apple, Oppo dan Xiaomi, mengatakan pembuat handset yang masuk akan ditemani oleh sejumlah sub-perakit dan pembuat komponen yang lebih kecil, memperluas sektor hingga tujuh kali lipatnya. 

Selanjutnya: Putuskan menolak Microsoft, ini yang ditawarkan Oracle kepada TikTok



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×