Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Untuk menerima insentif, pabrikan asing termasuk Foxconn, Wistron dan Samsung harus berkomitmen pada investasi spesifik dan target produksi perangkat yang dijual setidaknya seharga US$ 200. Pembuat telepon India tidak akan memiliki batasan seperti itu.
Bulan lalu, Ravi Shankar Prasad, menteri elektronik dan teknologi informasi India, mengatakan kepada wartawan bahwa Apple menyumbang 37% dan Samsung 22% dari pangsa pendapatan penjualan global dari ponsel.
“Skema insentif akan meningkatkan banyak basis manufaktur mereka di negara itu," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Pengobatan tradisional jadi rahasia China melawan ganasnya Covid-19
“Pegatron, perakit iPhone terbesar kedua setelah Foxconn dengan sejumlah pabrik di China, mengatakan pada Juli akan mendirikan pabrik di India. Apple menyumbang lebih dari setengah bisnis Pegatron. Jika disetujui, pabrik pertama Pegatron di India akan memenuhi syarat untuk PLI,” kata sumber tersebut.
Credit Suisse menyebutkan dalam lima tahun ke depan, India dapat menarik tambahan 10% dari produksi handset global. Meskipun negara ini adalah pasar handset terbesar kedua di dunia dengan pertumbuhan penjualan domestik yang kuat.
Tujuan pemerintah jelas dalam membangun raksasa manufaktur global untuk menyaingi China. Hampir dua pertiga dari program stimulus ditujukan untuk pasar ekspor.
Pankaj Mohindroo, ketua Asosiasi Seluler dan Elektronik India, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili pembuat telepon terkemuka termasuk Apple, Oppo dan Xiaomi, mengatakan pembuat handset yang masuk akan ditemani oleh sejumlah sub-perakit dan pembuat komponen yang lebih kecil, memperluas sektor hingga tujuh kali lipatnya.