kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.483.000   -8.000   -0,54%
  • USD/IDR 15.625   38,00   0,24%
  • IDX 7.526   -30,98   -0,41%
  • KOMPAS100 1.170   -5,10   -0,43%
  • LQ45 935   -3,82   -0,41%
  • ISSI 226   -0,99   -0,44%
  • IDX30 482   -1,94   -0,40%
  • IDXHIDIV20 582   -2,21   -0,38%
  • IDX80 133   -0,62   -0,47%
  • IDXV30 141   -0,62   -0,44%
  • IDXQ30 162   -0,47   -0,29%

Argentina Berencana Rilis Obligasi Untuk Bayar Tuntutan


Kamis, 28 Desember 2023 / 04:20 WIB
Argentina Berencana Rilis Obligasi Untuk Bayar Tuntutan
ILUSTRASI. Seorang demonstran memprotes pemerintahan Presiden Argentina Alberto Fernandez, pada Hari Kemerdekaan, di Buenos Aires, Argentina 9 Juli 2022. REUTERS/Agustin Marcarian


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Argentina sedang mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi abadi untuk membayar gugatan senilai US$ 16 miliar kepada Burford Capital, perusahaan energi milik negara YPF.

Presiden Argentina Javier Milei seperti dikutip Reuters mengatakan, pemerintah menerbitkan obligasi, yang tak memiliki tanggal jatuh tempo yang tetap itu, dan membebankan pajak Kicillof ke masyarakat. Kicillof, lengkapnya Axel Kicillof, merupakan nama Gubernur Buenos Aires, yang menjabat sebagai menteri perekonomian ketika gugatan YPF dimulai.

"Kami punya masalah karena tidak punya uang, kami tidak punya US$ 16 miliar, itulah kenyataannya. Tapi kami punya kemauan untuk membayar," kata Milei dalam wawancara TV. Dia menambahkan, ini adalah ide yang sedang dikerjakan untuk menciptakan pajak Kicillof, yang berarti membayar dana ini dengan jaminan abadi. 

Baca Juga: Ekonomi Korea Utara Menyusut Tiga Tahun Berturut-turut

Kementerian Perekonomian Argentina tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang ide Milei. Burford Capital juga tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Milei mengeluarkan keputusan pekan lalu dan memerintahkan perusahaan BUMN bersiap privatisasi. Namun, dia belum menetapkan batas waktu penjualan perusahaan energi tersebut.

Beberapa tahun lalu, seorang hakim di New York melakukan litigasi atas gugatan Burford Capital terhadap Argentina yang menyatakan bahwa negara tersebut telah gagal dalam nasionalisasi YPF pada tahun 2012. Hakim Federal AS Loretta Preska menyatakan Argentina harus membayar paling lambat tanggal 1 Januari atau Burford berhak meminta penyitaan aset Argentina.

Kasus ini menambah daftar panjang masalah keuangan Argentina. Di saat lain, cadangan bank sentral berada di zona merah, negara ini perlu mulai membayar kembali kreditor yang menerima restrukturisasi obligasi senilai US$ 65 miliar pada tahun 2020 pada bulan depan. Negara ini juga harus menegosiasikan kembali kesepakatan senilai US$ 44 miliar dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Milei mengatakan kesepakatan IMF saat ini telah gagal karena pemerintah sebelumnya gagal mencapai target-target utama yang disepakati dengan IMF untuk melakukan penghematan dan mengatur ulang program tersebut.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Argentina Berdampak Pada Kesehatan Mental Warga




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×