kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Argentina jatuh ke krisis ekonomi lagi, reputasi IMF dipertanyakan


Minggu, 08 September 2019 / 06:25 WIB
Argentina jatuh ke krisis ekonomi lagi, reputasi IMF dipertanyakan
ILUSTRASI. Argentina jatuh ke krisis ekonomi lagi, reputasi IMF dipertanyakan


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Krisis ekonomi Argentina membuat reputasi Dana Moneter Internasional (IMF) dipertanyakan?

IMF sekarang telah gagal dua kali membawa reformasi ekonomi yang tahan lama bagi Argentina. Para ahli mengatakan hasil yang mengecewakan dapat merusak reputasi IMF.

"Mereka harus khawatir tentang reputasi mereka karena ini adalah kedua kalinya mereka membuat kekacauan Argentina dan semua orang tahu itu di dunia," kata Mark Weisbrot, Co-Direktur Pusat Penelitian Ekonomi dan Kebijakan seperti dilansir dari Buenos Aires Times.

Baca Juga: Krisis akut Argentina: Jutaan warga tak bisa membeli makanan pokok

Ia mengatakan, IMF akan terus kehilangan pengaruh di dunia. "Itu telah menjadi tren selama 20 tahun sekarang," ujarnya lagi.

Keputusan Presiden Argentina Mauricio Macri untuk mendapatkan pendanaan dari IMF membawa kenangan buruk bagi banyak orang Argentina, yang menyalahkan IMF atas krisis keuangan tahun 2001. Krisis tahun 2001 menyebabkan jutaan orang Argentina menganggur dan mengirim angka kemiskinan di atas 50%.

Tahun itu Argentina memasuki sejarah gagal bayar utang atau default senilai US$ 100 miliar. Argentina akhirnya mampu kembali ke pasar keuangan 15 tahun kemudian setelah perjuangan hukum yang melelahkan dengan para kreditur.

Baca Juga: Cadangan devisa semakin mengering, ini yang dilakukan pemerintah Argentina

Macri tahun lalu mendapat pinjaman US$ 57 miliar, terbesar dalam sejarah IMF, sebagai bagian dari program ketat untuk memotong pengeluaran publik.

"Masalahnya adalah respons IMF selalu menjadi bencana politik dan membuatnya mustahil bagi reformis mana pun untuk bertahan hidup," kata Benjamin Gedan, Direktur Wilson Center's Argentina Project.




TERBARU

[X]
×